Mohon tunggu...
Salsa Bila
Salsa Bila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 5

keberhasilanmu dimasa depan bergantung pada apa yang kamu kerjakan hari ini

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sabar Kekuatan yang Tersembunyi

24 September 2024   22:13 Diperbarui: 24 September 2024   22:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menghadapi hinaan atau kritikan yang menyakitkan. Meskipun setiap orang ingin dihargai dan dihormati, kenyataannya, kita tidak bisa mengontrol apa yang orang lain pikirkan atau katakan tentang kita. Namun, satu hal yang bisa kita kendalikan adalah bagaimana kita merespons hinaan tersebut. Sabar dalam menghadapi hinaan bukan hanya tanda kekuatan, tetapi juga cara yang bijaksana untuk menjaga ketenangan batin.

Dalam ajaran Islam, sabar merupakan salah satu sifat yang sangat dianjurkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS. Al-Anfal: 46). Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu bersama mereka yang mampu menahan diri dan bersabar, termasuk dalam menghadapi hinaan. Dengan sabar, seseorang dapat menjaga kehormatan diri dan menghindari tindakan yang bisa merusak hubungan dengan orang lain.

Sabar dalam menghadapi hinaan juga membawa manfaat jangka panjang. Orang yang terbiasa sabar cenderung lebih sehat secara mental dan emosional. Mereka tidak mudah stress atau terjebak dalam perasaan marah yang berlarut-larut. Selain itu, dengan tidak membalas hinaan, kita bisa menghindari konflik yang tidak perlu, dan hubungan sosial kita pun bisa tetap terjaga. Dalam banyak kasus, waktu akan membuktikan bahwa diam dan sabar adalah respon terbaik yang bisa diberikan.

Salah satu bentuk kesabaran yang paling nyata adalah kemampuan untuk tetap tenang ketika dihina. Alih-alih membalas dengan amarah atau dendam, orang yang sabar memilih untuk tidak terprovokasi. Ini bukan berarti kita lemah atau pasrah, tetapi justru menunjukkan kontrol diri yang tinggi. Ketika kita merespons hinaan dengan kepala dingin, kita menunjukkan bahwa kita tidak terpengaruh oleh energi negatif yang ditujukan kepada kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun