Mohon tunggu...
Salsabila Dhafinia
Salsabila Dhafinia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anthropology Student

Mahasiswa tingkat akhir Antropologi Sosial Undip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Aman Perempuan Kian Terkikis, Mahasiswa UNDIP Lakukan Edukasi KBGO

8 Februari 2021   08:46 Diperbarui: 8 Februari 2021   09:54 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Medang Lestari, Kabupaten Tangerang (28/01) -- dalam rangka melaksanakan Program KKN dengan mengusung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin ke-lima yaitu  Keadilan Gender, Salsa (21) berinisiatif melaksanakan Edukasi dan Sosialisasi mengenai Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). Berdasarkan Laporan Catatan Akhir Tahun (Catahu) Komnas Perempuan, selama dua sampai tiga tahun terakhir tren KBGO mengalami peningkatan. Situasi pandemi COVID-19 yang sudah hampir satu tahun melanda Indonesia, nyatanya juga memberikan banyak dampak turunan seperti merosotnya perekonomian, hilangnya mata pencaharian banyak orang, dan termasuk meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan yang salah satunya adalah Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).

KBGO sendiri, diartikan sebagai kekerasan yang terjadi di internet dan difasilitasi oleh teknologi dengan tujuan untuk melecehkan atau merendahkan korbannya karena gender dan identitas seksualnya. Meningkatnya penggunaan internet selama situasi pandemi, ternyata berbanding lurus dengan meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di internet, seperti di antaranya penyebaran konten pribadi tanpa konsen, impersonasi, stalking yang mengintimidasi dan pelecehan. Komnas Perempuan mencatat, di tahun 2020 laporan mengenai kasus penyebaran konten intim non-konsensual meningkat sebanyak 375% dibandingkan dengan tahun 2019. Fakta-fakta tersebut menunjukan bahwa ruang aman perempuan semakin terkikis, nyatanya baik secara offline maupun online, perempuan adalah yang paling sering menjadi korban kekerasan dan pelecehan.

Edukasi dan Sosialisasi dilaksanakan selama 4 (Empat) hari kepada remaja-remaja yang berada di RT 03 RW 08, Medang Lestari. Adapun alasan remaja menjadi sasaran dari program ini adalah karena remaja merupakan kelompok umur yang paling lekat dengan internet dalam kesehariannya.

Edukasi dan Sosialisasi dilakukan dengan sistem door to door agar tidak menciptakan kerumunan yang dapat berpotensi menjadi tempat penularan COVID-19. Peserta diberikan brosur yang berisi mengenai seluk-beluk KBGO, seperti pengertiannya, aktivitas apa saja yang dapat dikategorikan sebagai KBGO, orang yang rawan menjadi korban, bagaimana KBGO berdampak pada korban dan bagaimana cara mencegah serta mengatasinya. Dengan melakukan pendekatan secara personal, diskusi dapat berjalan interaktif dan peserta menjadi lebih mudah untuk memahami. Ditayangkan juga video pemantik berupa tayangan liputan berita mengenai kasus KBGO yang terjadi akhir-akhir ini. Kasus KBGO yang paling banyak terjadi adalah kasus penyebaran konten intim non-konsensual dengan perempuan sebagai korbannya.

Edukasi & Sosialisasi Dilakukan dengan Door to Door/dokpri
Edukasi & Sosialisasi Dilakukan dengan Door to Door/dokpri
Melalui kegiatan ini, para remaja dapat mengetahui betapa kasus kekerasan terhadap perempuan memiliki urgensi yang tidak boleh disepelekan. Lebih khusus, mengenai isu KBGO yang dapat menimpa siapapun tidak hanya perempuan, kendati perempuan adalah yang paling rentan. Setelah mengetahui mengenai KBGO berikut dengan upaya preventif dan kuratif yang dapat dilakukan, remaja diharapkan dapat lebih bijak dalam menggunakan internet. Kemudian, lebih jauh daripada itu, Salsa yang merupakan mahasiswa Antropologi Sosial mengharapkan kegiatan Edukasi & Sosialisasi ini juga dapat menumbuhkan perspektif kesetaraan gender dan perspektif yang peduli terhadap korban, agar tercipta masyarakat yang berkeadilan. Program ini mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat terutama remaja, ke depannya mereka berharap semoga mereka tetap dapat berinternet dengan tetap merasa aman dan nyaman.

Penulis: Salsabila Dhafinia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun