Salsabila Hasibuan
Mahasiswi semester 1 Pendidikan Agama IslamÂ
Alumni Pondok Pesantren Darul Hadits
Ketimpangan pendidikan merujuk pada kondisi dimana terdapat ketidakmerataan kualitas dan hasil pendidilkan yang diterima oleh penduduk di suatu daerah, baik dari segi akses maupun hasil pendidikan yang dicapai oleh lulusan dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.
Beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan pendidikan di Indonesia, antara lain:
-Akses yang tidak merata
 Di wilayah perkotaan, para siswa biasanya lebih mudah mengakses sarana pendidikan, mendapatkan guru yang kompoten, dan memanfaatkan teknologi. Sebaliknya, di daerah pedesaan atau terpencil, banyak anak yang kesulitan mendapatkan akses yang cukup ke sekolah,terutama kesekolah yang bermutu. Hal ini memperbesar jurang perbedaan antara siswa di kota dan di desa.
-Kualitas pendidikan yang berbeda
Selain perbedaan akses, mutu pendidikan di berbagai daerah atau sekolah juga tidak merata. Sekolah-sekolah di wilayah yang lebih berkembang biasanya memiliki tenaga pengajar yang lebih kompoten, kurikulum yang lebih unggul, dan sarana prasarana yang lebih lengkap. Sebaliknya, sekolah-sekolah di daerah tertinggal sering mengalami kekurangan guru dan fasilitas yang kurang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar.
-Rendahnya kualitas guru
Tenaga pengajar (guru) diharapkan mampu mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Namun, secara keseluruhan, kualitas guru di negara ini masih rendah. Para guru di Indonesia tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal. ketidakoptimalan ini disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah terhadap para pengajar, terutama dalam usaha meningkatkan profesionalisme mereka. Sedangkan secara kuantitatif sebenarnya jumlah guru di Indonesia relatif tidak buruk. ( Anwar, 2017)