Luasnya wilayah hutan Indonesia membuat Indonesia disebut sebagai salah satu paru-paru dunia. Wilayah hutan yang sangat luas ini menyumbang  banyak oksigen yang diperukan oleh mahluk hidup.
Pertanyaannya, apakah ini bisa terus berdampak lebih lanjut, mengingat kerusakan hutan dan kebakaran hutan di Indonesia cukup tinggi.
Pada Tahun 2022, berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Karhutla ( Kebakaran hutan dan lahan )selama Januari-Juli 2022 tercatat 87.703 ha, atau mengalami penurunan 19,1 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2021. Kebakaran
hutan dan lahan yang terjadi hingga 14 April 2022 seluas 33.352 Ha, sebelum nya tahun 2021 seluas 358.867 Ha.
Kebakaran ini seolah sudah menjadi agenda tahunan di tanah air yang biasa disebabkan oleh ulah manusia atau kemarau yang amat panjang. Padahal, hutan itu mempunyai banyak manfaat untuk kelangsungan makhluk hidup termasuk manusia.
Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan atau lahan baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian ekologi (hubungan timbal balik interaksi) tak terpisahkan antara makhluk hidup dan lingkungannya) ,Ekonomi, Social Budaya dan Politik.
Berbagai  faktor kebakaran hutan merupakan fenomena yang disebabkan. Di antaranya paling sering terjadi karena disebabkan oleh aktivitas manusia dan aktivitas alam. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh keadaan alam biasanya karena suhu dan iklim yang terlalu panas, sehingga membuat pepohonan dan dedaunan kering.Â
Ketika saling bergesekan maka menyebabkan percikan api. Â Ada pula kebakaran hutan yang terjadi padahal keadaan pepohonan dan dedaunan nya tidak kering. Â
Peristiwa itu tentu tidak dipengaruhi oleh keadaan alam. Biasanya disebabkan oleh tangan-tangan manusia baik secara disengaja atau tidak sengaja.
Banyak dampak negatif  yang ditimbulkan dari kebakaran hutan. Di antaranya penyebab polusi udara hingga menyebabkan sesak napas dan banyak spesies flora dan fauna yang kehilangan tempat tinggal bahkan mati. Berkurangnya bahan pangan hutan menyediakan berbagai bahan bagi manusia.Â
Kebakaran hutan dapat menyebabkan berkurangnya bahan bagi manusia. Misalnya : bahan pangan, bahan bangunan, dan juga bahan pembuatan tekstil.Â