Pendidikan tinggi selalu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggabungkan pengetahuan akademis mereka dengan pengalaman di lapangan. Salah satu bentuk pengalaman ini adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang tidak hanya memberikan wawasan praktis, tetapi juga memungkinkan mahasiswa untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat yang membutuhkan. Di tengah semangat ini, KKN UIN Walisongo Posko 97 memilih untuk menjalin hubungan yang kuat dengan masyarakat Desa Penyangkringan. Salah satu langkah penting dalam upaya ini adalah kunjungan mereka ke Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Desa Penyangkringan. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai kunjungan ini dan bagaimana hal tersebut menciptakan hubungan sinergis yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Desa Penyangkringan: Latar Belakang
Desa Penyangkringan, yang terletak di wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, merupakan salah satu desa yang memiliki keanekaragaman budaya dan sosial yang kaya. Desa ini memiliki populasi yang mayoritas beragama Islam dan memiliki hubungan erat dengan organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU), yang memiliki sejarah panjang sebagai pemangku kepentingan dan pemelihara tradisi keagamaan di Indonesia. Ketua NU Desa Penyangkringan adalah salah satu tokoh kunci yang memainkan peran penting dalam mengoordinasikan aktivitas keagamaan dan sosial di desa ini.
KKN UIN Walisongo Posko 97: Misi dan Tujuan
Kelompok KKN UIN Walisongo Posko 97 adalah salah satu dari banyak kelompok mahasiswa yang berpartisipasi dalam program KKN di UIN Walisongo Semarang. Mereka memiliki misi untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat desa yang menjadi tujuan KKN mereka. Selain itu, mereka juga berusaha untuk membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat setempat dan lembaga-lembaga keagamaan seperti NU.
Kunjungan ke Ketua NU Desa Penyangkringan
Kunjungan KKN UIN Walisongo Posko 97 ke Ketua NU Desa Penyangkringan adalah salah satu langkah strategis dalam upaya mereka untuk memahami dan mendukung komunitas setempat. Kunjungan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan diri dan tujuan mereka dalam program KKN serta mencari potensi kerja sama dengan lembaga keagamaan yang penting ini.
Pada kunjungan tersebut, kelompok KKN ini diajak untuk bertemu dengan Ketua NU Desa Penyangkringan, yang juga dikenal sebagai salah satu pemimpin spiritual masyarakat setempat. Pertemuan ini diawali dengan sambutan hangat dan perkenalan singkat dari kedua belah pihak. Para mahasiswa KKN memaparkan tujuan mereka yang mencakup upaya untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui berbagai program sosial, pendidikan, dan lingkungan.
Ketua NU Desa Penyangkringan memberikan sambutan yang penuh semangat atas kunjungan tersebut. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara pemuda dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai keagamaan, moral, dan budaya yang telah lama ada di desa ini. Ia juga memberikan pandangan tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh masyarakat desa, serta bagaimana peran mahasiswa dan program KKN dapat membantu mengatasi beberapa masalah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H