Mohon tunggu...
KKN Posko 97 UIN Walisongo
KKN Posko 97 UIN Walisongo Mohon Tunggu... Lainnya - Akun kegitan KKN MIT Posko 97 UIN Walisongo Semarang

KKN MIT Ke-16 Posko 97 UIN Walisongo Semarang. Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisitif Terprogram. Kabupaten Kendal, Kecamatan Weleri, Desa Penyangkringan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengukir Jejak Melalui KKN: Posko 97 Wujudkan Peta Desa Penyangkringan yang Bermakna

28 Agustus 2023   14:38 Diperbarui: 28 Agustus 2023   14:43 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri KKN Posko 97 UIN Walisongo Semarang

Semarang - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk nyata dari kontribusi perguruan tinggi dalam membantu memajukan masyarakat. Di bawah bimbingan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Posko 97 mengambil inisiatif luar biasa dengan menghasilkan peta Desa Penyangkringan, sebuah upaya kolaboratif yang melibatkan warga desa serta narasumber utama, Kepala Desa Penyangkringan dan salah satu warganya.

Jejak Positif KKN Posko 97 UIN Walisongo Semarang

Sebagai bentuk dari komitmen UIN Walisongo Semarang dalam memberikan dampak positif kepada masyarakat, program KKN Posko 97 berfokus pada Desa Penyangkringan, sebuah desa yang penuh potensi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Salah satu proyek signifikan yang diusung oleh posko ini adalah pembuatan peta desa yang bertujuan untuk menggambarkan secara jelas dan informatif segala potensi dan aset yang dimiliki oleh desa.

Kepala Desa Sebagai Narasumber Utama

Dalam upaya memastikan bahwa peta desa yang dihasilkan benar-benar merefleksikan realitas dan kebutuhan masyarakat, narasumber utama dalam pembuatan artikel ini adalah Kepala Desa Penyangkringan, Bapak Aris Supriyanto. Dalam wawancara eksklusif ini, beliau berbicara tentang tujuan dan manfaat dari pembuatan peta desa.

Menurut Bapak Aris Supriyanto, peta desa ini bukan hanya sekadar representasi visual, tetapi lebih dari itu, ia menjadi panduan yang sangat penting untuk merencanakan pembangunan dan pengembangan desa. Kepala Desa menyampaikan bahwa "peta desa ini akan membantu kami dalam mengidentifikasi dengan lebih baik potensi wilayah, memetakan aset yang ada, dan merumuskan rencana yang lebih terarah untuk pertumbuhan desa."

Suara Warga: Perspektif yang Bernilai

Selain Kepala Desa, pendapat dan pandangan dari warga setempat juga memiliki makna penting. Dalam wawancara dengan Bapak Hartanto, salah satu warga Desa Penyangkringan yang aktif terlibat dalam proses pembuatan peta desa, ia berbicara tentang peran mahasiswa KKN dan manfaat yang ia lihat dari upaya ini.

Bapak Hartanto menjelaskan, "Melalui program KKN, mahasiswa telah bekerja bersama kami dengan sungguh-sungguh. Mereka mendengarkan aspirasi kami dan merangkul kami dalam merumuskan gambaran desa yang lebih baik di peta ini. Peta ini memberikan kami pandangan yang lebih jelas tentang potensi desa kami, yang akan membantu kami dalam memanfaatkannya secara lebih efektif."

Membuka Peluang Lebih Luas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun