Mohon tunggu...
Salsabela Aprilia Aryana
Salsabela Aprilia Aryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mubeng Benteng Malam 1 Suro Jogja: Merayakan Tradisi dan Sejarah

8 Juli 2024   00:30 Diperbarui: 8 Juli 2024   01:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Yogyakarta, 7 Juli 2024 - Malam 1 Suro, salah satu momen yang paling dinanti dalam a budaya Jawa, kembali disambut meriah di kota Yogyakarta. Hari ini, pada hari Minggu Kliwon tanggal 7 Juli 2024, ribuan warga Yogyakarta berkumpul untuk mengikuti tradisi Mubeng Beteng. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah kraton, tetapi juga sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Jawa yang ka

Acara Mubeng Beteng dimulai tepat pada pukul 18.00 WIB di halaman Kraton Yogyakarta. Para peserta dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga tokoh-tokoh budaya dan agama, berkumpul untuk melakukan prosesi pembukaan. Upacara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh para pemuka agama dari berbagai kepercayaan yang ada di Yogyakarta.

Setelah pembukaan resmi di Kraton, peserta acara Mubeng Beteng melanjutkan perjalanan menuju Alun-Alun Utara. Rute perjalanan diatur sedemikian rupa untuk memastikan kelancaran acara dan kenyamanan peserta. Tidak hanya itu, petugas keamanan dan pemandu acara turut serta dalam prosesi ini untuk memastikan semua berjalan dengan tertib dan aman.

Tiba di Alun-Alun Utara, peserta Mubeng Beteng dapat menikmati berbagai kegiatan budaya dan seni yang telah disiapkan oleh panitia. Mulai dari pertunjukan wayang kulit, tarian tradisional, hingga pameran kerajinan tangan dapat dinikmati oleh pengunjung. Selain itu, terdapat juga stan kuliner yang menyajikan hidangan khas Yogyakarta untuk memuaskan lidah para pengunjung.

Pada puncak acara, ritual Mubeng Beteng dilakukan di Alun-Alun Utara. Mubeng Beteng merupakan prosesi bersih-bersih benteng yang simbolis dilakukan untuk menghormati dan memelihara warisan budaya Yogyakarta. Para peserta, dengan semangat kebersamaan, bergotong royong membersihkan dan merawat tembok-tembok benteng yang melambangkan kesatuan dan kekuatan komunitas.

Acara Mubeng Beteng malam ini ditutup dengan doa syukur dan harapan bersama untuk kelancaran dan kemakmuran Yogyakarta serta semangat kebersamaan yang terus terjaga di antara warganya. Para peserta meninggalkan Alun-Alun Utara dengan perasaan bahagia dan rasa bangga akan kekayaan budaya yang dimiliki.

Mubeng Beteng malam ini bukan hanya sekedar acara tradisional, tetapi juga momentum untuk mengenang sejarah serta memperkuat solidaritas dalam masyarakat Yogyakarta. Dengan suksesnya acara ini, diharapkan tradisi dan nilai-nilai budaya Jawa tetap terjaga dan diteruskan kepada generasi mendatang. Semoga semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal tetap menggelora di hati setiap warga Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun