Mohon tunggu...
Salsa Amalia
Salsa Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UMJ

Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Generasi Strawberry: Terlihat Manis, Tapi Mudah Rapuh

25 Januari 2025   12:13 Diperbarui: 25 Januari 2025   12:13 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
strawberry generation illustration

Seminar: Mental Health Strawberry Generation " "

Apa itu Generasi Strawberry?

Generasi Strawberry adalah istilah yang menggambarkan generasi mental saat ini yang terpampang di kalangan Gen Z. Istilah "Generasi Strawberry" ini muncul pada tahun 1980-an, juga sering dikaitkan dengan Gen Z, yaitu anak-anak muda yang lahir di era teknologi canggih. Mereka umumnya penuh ide dan juga kreativitas, tapi mudah menyerah ketika di bawah tekanan. Layaknya buah strawberry yang tampak indah di luar, tetapi dia mudah hancur terhadap tekanan.
Sebagai contoh, mungkin saat merasa tugas kuliah menumpuk dan langsung ngeluh, "Aduh, banyak banget tugasnya!" atau bahkan merasa dunia ini nggak adil hanya karena hal kecil. Generasi strawberry ini sering menganggap bahwa segala sesuatu harus mudah dan instan, tanpa perjuangan.

Kenapa Generasi Ini Mudah Rapuh?

  • Zaman yang Berbeda

Dunia terus berubah, dan teknologi semakin maju, Generasi sebelumnya (Milenial) harus berjuang keras tanpa bantuan gadget atau internet. Kalau mau belajar harus ke perpustakaan. Mau kerja? Harus turun langusng dan ngalamin kerasnya dunia nyata. Sedangkan, generasi sekarang sering dimanjakan oleh teknologi. Semua serba mudah, tinggal klik dan beres. Akhirnya, kemampuan menghadapi tantangan hidup pun berkurang.

  • Pola Asuh Orang Tua

Banyak orang tua sekarang cenderung over protective. Anak-anak jarang diberi kesempatan untuk menghadapi kesulitan. Kalau jatuh langsung diangkat, kalau menangis lagsung di tenangkan, padahal rasa sakit dan kesulitan itu penting untuk membentuk mental yang kuat.

  • Lingkungan Sosial

Lingkungan juga sangat berpengaruh. Kalau teman-teman di sekitar kalian lebih suka rebahandan malas-malasan, kemungkinan besar kalian akan kebawa juga. Lingkungan yang kurang supportif bisa jadi salah satu kenapa mentalitas ini terjadi.

  • Ketergantungan Pada Teknologi

Generasi sekarang sangat bergantung pada gadget. Mau makan tinggal pesan online, mau belajar cari di Google. Tapi sayangnya banyak yang malah jadi kecanduan dan kehilangan keterampilan sosial.


Gambaran strawberry generation
Gambaran strawberry generation

Karakteristik Generasi Strawberry

  • Rapuh terhadap Tekanan: 

Mereka mudah stres, cemas, bahkan putus asa kalau menghadapi masalah.

  • Zona Nyaman: 

Banyak yang enggan keluar dari rutinitas nyaman mereka. Takut mencoba hal baru karena takut gagal.

  • Kurang Bertanggung Jawab:

Ketika diberi tanggung jawab, sering kali sulit untuk menyelesaikan tugas sampai tuntas.

  • Sulit Mandiri: 

Generasi ini cenderung bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalah.

  • Mudah Frustrasi: 

Ketika hasil yang diinginkan tidak tercapai, mereka cenderung cepat menyerah dan merasa dunia ini tidak adil.

Apa Dampaknya?

Dampak dari mentalitas strawberry ini nggak main-main. Mulai dari menurunnya kualitas sumber daya manusia, sulit bersaing di dunia kerja, hingga meningkatnya kasus kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Bahkan, ada yang sampai berpikir untuk menyerah pada hidup. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, apalagi mengingat generasi ini adalah calon pemimpin masa depan.

Bagaimana Cara Mengatasi Mentalitas Strawberry?

  1. Meditasi: Coba deh, luangkan waktu untuk merenung. Apa sih tujuan hidup kalian? Apa yang kalian suka? Apa kelebihan dan kekurangan kalian? Dengan mengenali diri sendiri, kalian akan lebih percaya diri dan tahu apa yang harus dilakukan.
  2. Keluar dari Zona Nyaman: Jangan takut mencoba hal baru. Misalnya, ikut organisasi, magang, atau mencoba hobi yang menantang. Dari situ, kalian akan belajar banyak hal dan menjadi pribadi yang lebih tangguh.
  3. Terjun ke Lapangan: Belajar nggak cuma dari buku atau internet. Cobalah langsung terjun ke masyarakat. Misalnya, ikut kegiatan sosial atau program kerja lapangan. Pengalaman seperti ini akan membuka mata kalian tentang realitas hidup.
  4. Bersyukur dan Berpikir Positif: Jangan cuma lihat ke atas, tapi sesekali lihat ke bawah. Bersyukurlah dengan apa yang kalian miliki. Jika kalian punya pikiran positif, energi itu akan terpancar ke sekitar dan membantu kalian menghadapi tantangan.
  5. Pola Asuh yang Baik: Buat kalian yang nanti jadi orang tua, penting banget untuk memberikan pola asuh yang seimbang. Biarkan anak-anak kalian merasakan kesulitan, tetapi tetap beri mereka dukungan. Jangan terlalu memanjakan, tetapi juga jangan terlalu keras.
  6. Apresiasi Diri Sendiri: Kadang kita lupa untuk menghargai diri sendiri. Padahal, mengucapkan terima kasih pada diri sendiri itu penting. Misalnya, "Terima kasih ya, aku sudah bisa melewati hari ini dengan baik." Hal kecil seperti ini bisa meningkatkan kepercayaan diri.
  7. Kurangi Ketergantungan pada Teknologi: Belajarlah untuk hidup tanpa terlalu bergantung pada gadget. Cobalah untuk lebih aktif di dunia nyata, seperti ngobrol langsung dengan teman, berjalan kaki, atau berkegiatan di alam.

Mentalitas strawberry memang jadi tantangan besar bagi generasi sekarang. Tapi, bukan berarti hal ini nggak bisa diubah. Dengan kesadaran, usaha, dan dukungan dari lingkungan, generasi strawberry bisa berubah menjadi generasi yang kuat, tangguh, dan siap menghadapi masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun