Mohon tunggu...
Salsa RadnaKamilia
Salsa RadnaKamilia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo, aku seorang mahasiswa akhir dari salah satu kampus yang ada di Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Riba pada Kehidupan Pribadi dan Masyarakat

5 Juli 2024   18:35 Diperbarui: 5 Juli 2024   19:05 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

    Bagi seorang muslim yang memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu yang Allah haramkan pasti akan membawa dampak buruk bagi manusia. Bahwasannya Allah mengharamkan suatu hal tidak mungkin tidak memiliki manfaat bagi hamba-Nya. Riba, dalam konteks keuangan dan ekonomi sering diartikan sebagai sesuatu yang membahayakan.

Riba Bagi Diri Sendiri


    Coba bayangkan diri kita sedang menanam bunga disebuah taman, tentu kita berharap bungan yang kita tanam akan tumbuh dengan sehat dan cantik. Namun jika bunga itu mengandung penyakit, bukan hanya akan merusak bunga itu sendiri melainkan tanaman disampingnya akan ikut terkena dampaknya. Riba adalah benih benih penyakit dalam kehidupan finansial kita


    Ketika seseorang terjerat kedalam riba, mereka akan cenderung mengalami tekanan mental yang luar biasa. Bagi para pelaku riba, mereka akan selalu memuja harta yang dimiliki dan cenderung kehilangan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Riba dapat menyebabkan beban utang yang semakin berat seiring dengan waktu dikarenakan bunga yang terus bertambah, hal ini dapat menyebabkan kehilangan aset yang digunakan sebagai penjamin apabila hutang yang dimiliki tidak dapat terlunasi.


    Menurut pandangan islam, ikut serta dalam praktik riba akan menimbulkan perasaan bersalah dan dapat menimbulkan dosa. Riba juga dapat dianggap sebagai suatu tindakan yang dapat menjauhkan seseorang dari nilai spiritual serta ajaran agama.

Riba Bagi Masyarakat


    Seperti yang kita ketahui bahwasannya ciri khas kehidupan bermasyarakat adalah saling membantu dan menyayangi, apabila ada tetangga kita yang sedang sakit maka kita akan merasakan perihnya. Kondisi ini tidak mungkin ada apabila terdapat anggota masyarakat yang melakukan riba.


    Riba cenderung akan memperkaya pihak pihak ang sudah kaya dan menambah beban bagi masyarakat yang kurang mampu, sehingga akan menyebabkan kesenjangan ekonomi dan sosial. Para pihak yang meminjamkan uang dengan menggunakan bunga yang tinggi akan mengekspoitasi kebutuhan mendesak para peminjam sehingga akan menimbulkan ketidakadilan ekonomi


    Masyarakat yang terlibat dalam riba juga akan mengalami krisis keuangan dikarenakan akan didominasi oleh beban utang yang tidak dapat dikontrol sehingga dapat menyebabkan kebangkrutan bagi para pemilik usaha. Riba juga dapat memperburuk kemiskinan dikarenakan bunga yang tinddi akan menambah beban bagi masarakat kurang mampu.


    Masyarakat yang terlilit hutang cenderung akan  melakukan jalan pintas yakni melakukan tindak kriminal misalnya mencuri, penodongan, perampokan dan lain lain dikarenakan kebutuhan sudah mendesak dan memiliki utang yang harus dibayarkan. Dengan adanya tindak kriminal yang dilakukan masyarakat yang terlibat riba maka ketentraman dan rasa aman yang ada pada lingkungan sekitar akan hilang serta berganti dengan rasa kecemasan dan ketakutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun