Mohon tunggu...
Sajidah AlLathifahFirdaus
Sajidah AlLathifahFirdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi di suatu perguruan tinggi negeri

Selanjutnya

Tutup

Book

Duka di Balik Gemerlap

21 Juni 2023   15:25 Diperbarui: 21 Juni 2023   15:32 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku: Kumpulan Puisi Ko Hyeong Ryeol "Ikan Adalah Pertapa"

Pengarang: Ko Hyeong Ryeol

Penerjemah: Kim Young Soo, Nenden Lilis Aisyah

Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2023

Tebal: 282 hal

Sebelum membahas isi dari buku ini, terlebih dahulu kita membahas negara yang melahirkan penyair modern Ko Hyeong Ryeol ini. Korea Selatan yang merupakan nama lain dari Republik Korea ini bertempat di Asia Timur. Jika mendengar kata Korea Selatan pun orang akan mengaitkan dengan drama koreanya, aktor ataupun aktris, pun juga idol-idol dalam sebuah grup. Kita dengan mudah menemukan banyak sekali masyarakat yang menyukai hal-hal tersebut entah sekedar menyukai karena bakatnya, ataupun karena visualnya yang tidak main-main. Selain hal-hal yang sudah disebutkan, ada salah satu penyair modern tersohor dari negeri Ginseng ini, yaitu Ko Hyeong Ryeol. Ko Hyeong Ryeol lahir pada tanggal 8 November 1954. 

Pada umur delapan belas tahun, beliau sudah bekerja di sebuah kuil, pabrik pembuatan roti dan pemecahan batu dari ia meninggalkan rumahnya. Beliau memulai debutnya dalam dunia sastra melalui puisi "Chuangtzu " di majalah sastra Hyundaemoonhak. Pada musim semi tahun 1985 beliau menerbitkan antologi puisinya dengan judul Perkebunan Semangka Puncak Daechong. Banyak buku-buku yang sudah diterbitkan salah satunya Antologi Puisi berjudul Bunga Embun Beku.

Buku yang berjudul Kumpulan Puisi Ko Hyeong Ryeol Ikan Adalah Pertapa ini awalnya berbahasa korea namun berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Kim Young Soo yang merupakan seorang profesor tokoh penerjemah karya sastra Komunitas SISAN Korea dan juga Nenden Lilis Aisyah dosen di Fakultas Pendidikan Bahasa dan sastra (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sekaligus penyair. Sang penerjemah juga pernah menerjemahkan antologi lain salah satunya Orang Suci, Pohon Kelapa (Kumpulan Sajak, Choi, Jun, 2019, Jakarta, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Antologi puisi dwi bahasa Ikan Adalah Pertapa ini mempunyai tebal 282 halaman. Buku ini merupakan puisi terseleksi dari judul asli Pada Saat Merenung Hal-Hal Kuno (Pilihan Puisi 444, tahun 2020, @changbi). Isi dari buku ini terdapat 60 buah puisi yang diseleksi sendiri oleh penyair aslinya yaitu Ko Hyeong Ryeol. 

Ada salah satu puisi yang berjudul "Mengenakan Baju Puisi" berisi tentang bagaimana puisi-puisi yang mulai terlupakan. Puisi tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak puisi dalam buku ini mampu membuat para pembaca tersentuh dan  berpikir. Ada juga puisi-puisi lain yang tidak kalah menarik dan menyentuh yang layak untuk dibaca dan dipahami.

Antologi puisi dwi bahasa ini adalah bacaan yang tepat bagi para pembaca yang ingin mengetahui lebib dalam lagi apa yang sebenarnya terjadi pada negara maju tersebut, Korea Selatan. Yang kita tahu hanya permukaannya saja di mana negeri Ginseng tersebut merupakan negara yang indah juga dengan industri di sana yang sangat maju. Dibalik itu semua, ada hal yang bahkan tidak pernah terlintas di pikiran sekalipun bahwa kejadiannya tersebut memang ada di negeri tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun