Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi Peran Guru dalam Ekosistem Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

20 Maret 2025   04:27 Diperbarui: 20 Maret 2025   04:27 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: youtube.com

TRANSFORMASI PERAN GURU DALAM EKOSISTEM PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Dalam sebuah unggahan di beranda Facebook, rekan pendidik Jimmy Banunaek menguraikan sebuah narasi yang menggugah pemikiran tentang perubahan peran guru dalam ekosistem pembelajaran mendalam. Ia menegaskan bahwa guru adalah pihak yang paling memahami persoalan pendidikan karena mereka hadir setiap hari di kelas bersama peserta didik. Oleh karena itu, setiap kebijakan pendidikan seharusnya melibatkan guru sebagai subjek, bukan sekadar objek kebijakan.

Sayangnya, realitas di lapangan sering kali bertolak belakang dengan harapan tersebut. Namun, ada optimisme baru yang muncul dalam penerapan pembelajaran mendalam, di mana guru akan menjadi aktor utama dalam pengambilan dan implementasi kebijakan pendidikan. Harapannya semakin kuat bila guru-guru potensial sebagai mentor di setiap kecamatan, sebuah langkah strategis untuk mendukung implementasi kebijakan secara lebih efektif.

Gagasan utama yang disampaikan menjadi sebuah prinsip yang menekankan bahwa perubahan dalam dunia pendidikan harus berangkat dari pengalaman dan keahlian guru sendiri. Jika kebijakan ini dapat diwujudkan dengan baik, maka transformasi pendidikan yang lebih bermakna bukan sekadar wacana, tetapi benar-benar menjadi kenyataan.

Input gambar: kompasiana.com
Input gambar: kompasiana.com
Peran guru dalam ekosistem pembelajaran

Peran guru dalam ekosistem pembelajaran terus mengalami transformasi seiring dengan perubahan paradigma pendidikan. Dalam pembelajaran mendalam, guru tidak lagi sekadar sebagai penyampai materi, tetapi menjadi fasilitator, mentor, dan inovator dalam menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Kebijakan pendidikan yang melibatkan guru sebagai subjek utama menjadi langkah penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan efektif. Oleh karena itu, memahami dan mendukung peran guru dalam ekosistem pembelajaran mendalam menjadi kunci bagi masa depan pendidikan yang lebih baik.

Transformasi peran guru dalam ekosistem pembelajaran mendalam menjadi sebuah keniscayaan di era pendidikan yang semakin dinamis. Guru tidak lagi hanya berperan sebagai penyampai materi, tetapi berkembang menjadi fasilitator, mentor, inovator, dan katalisator dalam membentuk ekosistem belajar yang lebih kolaboratif dan berpusat pada peserta didik.  Dalam pembelajaran mendalam, guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang mendorong eksplorasi, refleksi, dan pemecahan masalah secara mandiri, sehingga siswa tidak hanya sekadar menerima informasi, tetapi juga mengembangkan pemahaman yang lebih bermakna. Selain itu, guru juga dituntut untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, membimbing siswa dalam berpikir kritis, serta membangun konektivitas antara sekolah, masyarakat, dan dunia digital.

Salah satu perubahan mendasar dalam ekosistem pembelajaran mendalam adalah keterlibatan guru dalam setiap proses pengambilan kebijakan pendidikan. Selama ini, kebijakan sering kali dibuat secara top-down tanpa mempertimbangkan masukan langsung dari guru sebagai pihak yang paling memahami dinamika di kelas. Dengan pendekatan baru ini, guru tidak lagi menjadi objek kebijakan, tetapi berperan sebagai subjek yang turut menentukan arah pendidikan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Lebih jauh, guru-guru potensial juga akan diberdayakan sebagai mentor, memberikan bimbingan dan inspirasi bagi rekan sejawat dalam menerapkan pembelajaran mendalam.

Namun, transformasi ini tentu menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kesiapan guru dalam mengadopsi pendekatan baru, keterbatasan sarana dan prasarana, hingga budaya belajar yang masih berorientasi pada hafalan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas pendidikan, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa perubahan ini dapat berjalan efektif.

Dengan ekosistem pembelajaran yang lebih terbuka, kolaboratif, dan berbasis pengalaman, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun