Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Sakramen Perjamuan Kudus dalam Syukur dan Doa di Penghujung Tahun

16 Desember 2024   05:37 Diperbarui: 16 Desember 2024   05:37 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MEMAKNAI SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS DALAM SYUKUR DAN DOA DI PENGHUJUNG TAHUN

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Perjamuan kudus adalah salah satu sakramen yang penuh makna dalam tradisi Kristen, di mana umat diundang untuk mengenang pengorbanan Kristus melalui simbol roti dan anggur. Momen ini menjadi kesempatan bagi setiap orang percaya untuk merenungkan kasih dan anugerah-Nya yang telah menopang sepanjang perjalanan hidup.

Di penghujung tahun, perjamuan kudus memiliki makna yang semakin dalam sebagai wujud syukur atas penyertaan Tuhan serta doa untuk menyongsong tahun baru dengan iman dan harapan. Melalui perjamuan kudus, umat diajak untuk merefleksikan perjalanan hidup, mengakui kelemahan, dan memperbarui komitmen dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Syukur dalam Perjamuan Kudus

Hal syukur adalah inti dari perjamuan kudus, di mana umat Kristen diajak untuk mengenang pengorbanan Kristus yang sempurna demi keselamatan manusia. Dalam simbol roti dan anggur, perjamuan kudus mengingatkan kita pada tubuh dan darah Kristus yang telah diberikan sebagai tanda kasih yang tak terbatas.

Momen ini menjadi saat yang istimewa untuk merenungkan segala berkat yang telah diterima sepanjang tahun, mulai dari hal-hal besar yang tampak nyata hingga hal-hal kecil yang sering kali terlupakan. Setiap rezeki, kesehatan, keluarga, dan perlindungan dalam segala situasi adalah bukti nyata penyertaan Tuhan. Syukur dalam perjamuan kudus juga melampaui hal-hal materi; itu adalah pengakuan atas anugerah rohani berupa pengampunan dosa dan kehidupan kekal yang telah dijanjikan melalui Kristus.

Di penghujung tahun, syukur ini menjadi lebih relevan, karena umat diajak untuk melihat kembali perjalanan hidup dan menemukan tangan Tuhan yang bekerja di setiap peristiwa, baik yang menyenangkan maupun yang penuh tantangan. Dalam setiap keberhasilan, ada penyertaan Tuhan; dalam setiap kegagalan, ada kasih-Nya yang menguatkan.

Sakramen perjamuan kudus mengajarkan umat untuk memandang hidup dengan hati yang penuh syukur, bukan hanya untuk apa yang diterima, tetapi juga untuk pembelajaran yang diperoleh melalui setiap situasi. Dengan bersyukur, kita menyadari bahwa setiap anugerah, sekecil apa pun, adalah pemberian Tuhan yang patut dihargai. Melalui rasa syukur ini, perjamuan kudus menjadi lebih dari sekadar ritual dan menjadi momen mendalam untuk memuliakan Tuhan atas segala kasih-Nya yang telah menopang sepanjang tahun.

Input gambar: dokpri
Input gambar: dokpri
Doa dalam Perjamuan Kudus

Doa menjadi elemen penting dalam perjamuan kudus, sebuah momen sakral di mana umat beriman merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan penuh pengakuan dan penyerahan. Melalui doa, perjamuan kudus bukan hanya menjadi ritual, tetapi juga perjalanan spiritual untuk mengakui kelemahan, memohon pengampunan, dan menerima pemulihan dari Tuhan. Di penghujung tahun, doa yang diucapkan dalam perjamuan kudus memiliki makna yang semakin mendalam. Ini adalah waktu untuk mengintrospeksi diri atas dosa dan kegagalan selama setahun terakhir, menyerahkan segala beban dan luka hati kepada Tuhan, serta meminta kekuatan untuk melangkah dengan iman yang diperbarui. Dalam doa ini, umat percaya diajak untuk mendekatkan diri kepada Kristus, Sang Sumber pengharapan dan keselamatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun