Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Minggu Adven Pertama: Menanti Dengan Hati Yang Siap

1 Desember 2024   09:09 Diperbarui: 1 Desember 2024   09:17 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: youtube.com

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Merayakan Minggu Adven Pertama

Gereja Masehi Injili di Timur telah memasuki perayaan Minggu-Minggu Adven. Hari ini GMIT mengawali peryayaan Minggu Adven pertama yang menandai dimulainya masa penuh harapan dan persiapan menuju kelahiran Kristus. Dalam tradisi Kristen, Adven adalah momen untuk merenungkan kembali arti kedatangan Sang Juruselamat, baik dalam sejarah, hati, maupun kehidupan di masa kini.

Perenungan Firman Tuhan dalam Lukas 21:34-38, Yesus memperingatkan, "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi..." Pesan ini menegaskan pentingnya berjaga-jaga dan tetap fokus pada hal-hal rohani di tengah kesibukan dan godaan dunia. Pemaknaan dari ayat ini mengingatkan kita bahwa masa Adven adalah waktu untuk membersihkan hati dari beban duniawi dan memusatkan perhatian pada Tuhan.

Dalam kekuatan tema" Bersiap Diri, Berjaga-Jaga Untuk Menyambut Tuhan" mengajak setiap orang percaya untuk tidak hanya berjaga-jaga secara lahiriah, tetapi juga mempersiapkan batin agar layak menyambut kehadiran Tuhan. Dengan berjaga-jaga melalui doa dan introspeksi, kita mempersiapkan diri menjadi pribadi yang layak menyambut kedatangan-Nya, baik dalam Natal maupun pada akhir zaman. Ini adalah panggilan untuk hidup dengan kesadaran penuh akan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah kita.

Di tengah kesibukan dunia modern yang sering kali melalaikan kehidupan rohani, Minggu Adven menjadi panggilan untuk kembali mengarahkan hati kepada Sang Sumber Hidup. Persiapan ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah proses iman yang memperkokoh pengharapan dan kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Input gambar: youtube.com
Input gambar: youtube.com
Makna Penantian dalam Adven

Penantian dalam Minggu Adven memiliki makna yang mendalam dan simbolis bagi kehidupan iman umat Kristen. Adven berasal dari kata Latin adventus, yang berarti "kedatangan," merujuk pada penantian kedatangan Kristus, baik dalam kelahiran-Nya di Betlehem, kehadiran-Nya dalam kehidupan sehari-hari, maupun kedatangan-Nya kembali di akhir zaman. Penantian ini bukanlah sekadar menunggu secara pasif, melainkan sebuah ajakan untuk berjaga-jaga dengan kesadaran penuh.

Dalam Alkitab, Yesus mengingatkan para pengikut-Nya untuk selalu siap, seperti hamba yang berjaga menanti kedatangan tuannya (Matius 24:42-44). Penantian ini menuntut persiapan hati yang penuh harapan, pertobatan, dan kasih, agar kita tidak lengah oleh kesibukan duniawi atau terperangkap dalam keputusasaan. Penantian dalam Adven juga memiliki dimensi pengharapan yang aktif; umat diajak untuk merayakan kasih Tuhan dengan berbagi terang-Nya kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Dengan demikian, masa Adven mengajarkan bahwa penantian adalah tindakan iman yang mendalam, mengharapkan sesuatu yang belum terlihat, tetapi diyakini akan hadir dengan kepastian. Lebih dari sekadar menunggu momen Natal, penantian ini adalah perjalanan rohani yang membentuk karakter iman, memperkuat relasi dengan Tuhan, dan memampukan kita untuk menjadi saksi kasih-Nya di tengah dunia.

Bersiap dan Berjaga dalam Kehidupan Rohani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun