KONTROVERSI DI LAPANGAN: KETIKA WASIT MERUSAK KENIKMATAN SEPAK BOLA DAN MEMBUNUH KARAKTER PEMAIN
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Pertandingan lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, pada Kamis, 10 Oktober 2024 yang mempertemukan Garuda Indonesia versus Bahrain menuai kontroversi. Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 dengan Timnas Bahrain. Pertandingan yang digelar di Bahrain National Stadium itu diwarnai dengan kontroversi wasit Ahmed Al Kaf, dengan sorotan ditujukan karena keputusannya untuk tetap melanjutkan pertandingan meski injury time enam menit yang diberikan telah lewat. Skuad Garuda pada akhirnya kebobolan di menit ke-90+9, yang menjadi gol penyama kedudukan tim tuan rumah.
Dalam dunia sepak bola, wasit memiliki peran yang sangat vital sebagai pengadil di lapangan. Mereka bertugas memastikan pertandingan berjalan sesuai aturan dan menjamin keadilan bagi semua pihak. Namun, keputusan yang diambil wasit tidak selalu diterima dengan baik, sering kali memicu kontroversi dan kemarahan, baik dari pemain, pelatih, maupun penonton. Beberapa keputusan yang dianggap keliru atau bias kerap mengubah dinamika permainan, merusak kenikmatan menonton, bahkan menghambat perkembangan karakter dan semangat pemain. Ketika wasit gagal menjalankan perannya dengan adil, bukan hanya hasil pertandingan yang dipertaruhkan, tetapi juga esensi keindahan sepak bola itu sendiri.
Wasit memegang peran kunci dalam setiap pertandingan sepak bola, berfungsi sebagai pengatur jalannya permainan dan penegak aturan yang memastikan semua peserta mematuhi regulasi yang telah ditetapkan. Tanpa kehadiran wasit, sepak bola akan kehilangan kontrol dan berjalan liar tanpa arah, dengan potensi pelanggaran yang tidak terkendali. Tugas utama seorang wasit tidak hanya sekadar meniup peluit saat terjadi pelanggaran, tetapi juga menjaga keseimbangan permainan, memberikan hukuman yang tepat, dan memastikan suasana kompetisi yang sportif serta adil bagi kedua tim.
Wasit harus mampu bersikap netral dan tidak berpihak, karena keputusan mereka secara langsung mempengaruhi hasil pertandingan dan mencerminkan keadilan dalam olahraga ini. Keputusan yang diambil oleh wasit harus cepat dan tepat, dengan mempertimbangkan segala aspek permainan yang sangat dinamis. Tantangan yang dihadapi wasit sering kali berat, mengingat sepak bola bergerak dalam tempo cepat, di mana setiap pelanggaran atau insiden bisa terjadi dalam hitungan detik.
Oleh karena itu, mereka dituntut memiliki pengamatan tajam, konsentrasi penuh, serta pemahaman mendalam tentang aturan permainan. Kesalahan dalam penilaian bisa menimbulkan dampak besar, baik secara langsung terhadap jalannya pertandingan maupun terhadap kredibilitas wasit itu sendiri. Bahkan, keputusan yang salah sering kali menjadi bahan perdebatan dan memicu ketidakpuasan dari pemain maupun penonton.
Selain dari aspek teknis, wasit juga memainkan peran penting dalam menjaga atmosfir pertandingan. Mereka memiliki tanggung jawab untuk meredakan ketegangan antar pemain, menghindari situasi yang berpotensi memicu kekerasan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk bermain. Jika wasit gagal mengendalikan emosi para pemain atau membuat keputusan yang terlalu lunak maupun keras, hal ini dapat menimbulkan kekacauan di lapangan dan merusak integritas pertandingan.
Di era modern, peran wasit juga semakin berkembang dengan bantuan teknologi, seperti VAR (Video Assistant Referee), yang membantu mereka dalam membuat keputusan yang lebih akurat. Namun, terlepas dari bantuan teknologi, pada akhirnya wasit tetaplah manusia yang bisa melakukan kesalahan. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan evaluasi yang terus-menerus agar kualitas wasit selalu meningkat dan dapat memenuhi ekspektasi publik yang menginginkan pertandingan yang adil, menarik, dan bebas dari kontroversi. Dengan demikian, peran wasit dalam sepak bola bukan hanya sekadar menjalankan aturan, melainkan juga menjaga esensi sportivitas, keadilan, dan keindahan dalam permainan yang dicintai oleh jutaan orang di seluruh dunia.
