Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunikasi yang Sehat Jadi Fondasi Keluarga yang Kuat

28 September 2024   04:05 Diperbarui: 28 September 2024   04:59 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: idsch.id

KOMUNIKASI YANG SEHAT JADI FONDASI KELUARGA YANG KUAT

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Komunikasi adalah elemen mendasar dalam kehidupan sehari-hari yang menghubungkan manusia satu sama lain. Melalui komunikasi, kita bisa menyampaikan ide, perasaan, dan harapan, sekaligus memahami orang lain. Dalam konteks keluarga, komunikasi menjadi lebih penting karena menjadi sarana untuk membangun kedekatan emosional, menghindari kesalahpahaman, dan memecahkan masalah bersama. Tanpa komunikasi yang baik, hubungan antar anggota keluarga bisa renggang, menimbulkan ketegangan yang merusak keharmonisan. Oleh karena itu, komunikasi yang sehat menjadi fondasi kuat untuk menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kasih.

Selain itu, komunikasi sehat berperan sebagai fondasi utama dalam membangun ketahanan keluarga. Ketika anggota keluarga dapat berkomunikasi secara terbuka, jujur, dan saling mendengarkan, mereka menciptakan lingkungan yang penuh kepercayaan dan saling menghargai. Hal ini memungkinkan keluarga untuk menghadapi berbagai tantangan dan masalah dengan lebih tenang dan solutif. Sebaliknya, tanpa komunikasi yang sehat, ketegangan dan kesalahpahaman mudah terjadi, yang dapat mengganggu keharmonisan. Komunikasi yang sehat memperkuat ikatan emosional, memberikan rasa aman, dan membangun solidaritas, sehingga keluarga lebih tahan menghadapi perubahan dan tekanan hidup.

Input sumber gambar: depokpos.com
Input sumber gambar: depokpos.com
Makna Komunikasi Sehat dalam Keluarga

Komunikasi sehat dalam keluarga berarti terciptanya pola komunikasi yang terbuka, jujur, dan penuh empati antar anggota keluarga. Hal ini mencakup kemampuan untuk mendengarkan secara aktif, memahami sudut pandang satu sama lain, serta menyampaikan pikiran dan perasaan tanpa menyakiti atau menghakimi. Komunikasi yang sehat tidak hanya soal berbicara, tetapi juga melibatkan keterampilan mendengarkan yang baik dan respon yang positif terhadap kebutuhan emosional anggota keluarga. Dengan komunikasi yang sehat, setiap individu merasa dihargai, diperhatikan, dan didukung, sehingga memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan lingkungan yang harmonis serta saling mendukung.

Ketika setiap individu dalam keluarga mampu menyampaikan perasaan, pikiran, dan kebutuhan mereka secara efektif, serta mendengarkan dengan penuh perhatian, hubungan yang terbentuk akan semakin solid. Komunikasi yang sehat menciptakan ruang bagi setiap anggota keluarga untuk merasa dihargai dan didengarkan, yang pada gilirannya membangun kepercayaan dan rasa aman dalam rumah tangga. Kepercayaan inilah yang membuat keluarga mampu menghadapi berbagai dinamika dan tantangan hidup dengan lebih baik.

Selain itu, komunikasi sehat membantu mencegah terjadinya konflik yang berkepanjangan. Dalam keluarga, perbedaan pendapat dan benturan kepentingan adalah hal yang wajar, namun cara menyelesaikannya sangat bergantung pada bagaimana komunikasi dilakukan. Melalui komunikasi yang penuh rasa hormat dan empati, konflik dapat diatasi dengan solusi yang membangun, bukan merusak.

Komunikasi yang sehat juga memperkuat ketahanan emosional keluarga. Dalam menghadapi masalah besar seperti krisis finansial, kehilangan, atau tekanan eksternal, keluarga yang memiliki pola komunikasi baik akan lebih tangguh. Mereka mampu berbicara satu sama lain dengan kejelasan dan kasih sayang, mendukung satu sama lain melalui masa-masa sulit, dan tidak membiarkan kesalahpahaman atau ketidakjelasan memperburuk situasi. Ketika semua anggota keluarga merasa memiliki ruang untuk berbagi beban emosional mereka, keluarga menjadi tempat perlindungan yang aman, memperkokoh ikatan antar anggota, serta memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan bersama.

Dampak Negatif dari Komunikasi yang Tidak Sehat

Komunikasi yang tidak sehat dapat berdampak buruk pada dinamika keluarga dan merusak fondasi yang menopang hubungan antar anggotanya. Ketika komunikasi diwarnai dengan ketidakterbukaan, salah pengertian, kritik yang merendahkan, atau bahkan tidak adanya komunikasi sama sekali, hubungan keluarga menjadi rentan terhadap konflik dan ketegangan. Misalnya, jika anggota keluarga lebih sering menghakimi atau memaksakan pendapat tanpa mendengarkan sudut pandang yang lain, rasa tidak dihargai dan terasing dapat muncul. Komunikasi yang didominasi oleh kritik negatif juga membuat anggota keluarga merasa tidak aman secara emosional, sehingga mengurangi rasa percaya satu sama lain. Ketidakseimbangan dalam komunikasi juga dapat menyebabkan masalah jangka panjang, seperti terbentuknya jarak emosional di antara anggota keluarga. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan komunikasi yang tidak sehat cenderung mengembangkan perasaan kurang percaya diri dan kesulitan mengekspresikan perasaan mereka. Mereka mungkin merasa tidak didengar atau diabaikan, yang dapat menyebabkan isolasi emosional. Hal ini tidak hanya berdampak pada hubungan antara orang tua dan anak, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan kepribadian dan kemampuan anak untuk berinteraksi secara sehat di luar lingkungan keluarga. Kurangnya komunikasi yang positif dan konstruktif membuat anggota keluarga merasa kesepian, meskipun mereka hidup dalam satu atap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun