MAKNA KEMENANGAN DHARMA: REFLEKSI HARI RAYA GALUNGAN DI TAHUN 2024
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Makna Filosofis Galungan
Hari Raya Galungan merupakan salah satu perayaan keagamaan penting bagi umat Hindu, khususnya di Bali. Galungan melambangkan kemenangan Dharma, yakni kebenaran, atas Adharma, yang mewakili kekuatan kejahatan dan ketidakbenaran. Hari Raya Galungan dimaknai sebagai hari di mana umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta dan seluruh isinya. Perayaan ini mengingatkan umat Hindu akan ajaran spiritual bahwa dalam kehidupan, selalu ada pertarungan antara kebajikan dan keburukan.
Kemenangan Dharma tidak hanya merujuk pada kemenangan fisik, tetapi lebih pada kemenangan batin dalam mengatasi godaan dan tantangan hidup yang membawa manusia jauh dari jalan kebenaran. Galungan menjadi momen untuk merenungkan pentingnya menjaga keseimbangan spiritual dan moral dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Perayaan Galungan di tahun 2024 memiliki relevansi yang mendalam, terutama di tengah kompleksitas tantangan modernitas. Di era di mana perkembangan teknologi, materialisme, dan perubahan nilai sosial semakin menggerus aspek-aspek spiritual, Galungan hadir sebagai pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual. Bagi banyak orang, tantangan hidup modern sering kali membawa godaan untuk mengutamakan kesenangan material dan mengabaikan nilai-nilai moral yang mendasar.
Dalam konteks ini, Galungan menjadi momen reflektif untuk kembali kepada ajaran Dharma, memperkuat komitmen pada kebenaran, dan membangun ketahanan spiritual dalam menghadapi tantangan zaman. Nilai-nilai kebenaran dan kebajikan yang dirayakan selama Galungan tetap relevan untuk membimbing manusia modern dalam mencari harmoni di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tekanan.
Kemenangan Dharma dalam kehidupan sehari-hari di tahun 2024 mengandung makna yang mendalam, terutama dalam menghadapi dinamika sosial dan moral yang kompleks. Di tengah kemajuan teknologi dan tekanan materialisme, kemenangan Dharma bukan hanya tentang menegakkan kebenaran secara fisik, tetapi juga tentang menjaga integritas batin dan prinsip moral dalam setiap tindakan.
Kemenangan ini tercermin dalam perilaku jujur, adil, dan penuh empati di tengah masyarakat yang sering kali terpengaruh oleh kepentingan pribadi dan ketidakadilan. Di tahun 2024, menjalankan Dharma berarti tetap berpegang pada nilai-nilai kebenaran, kebijaksanaan, dan kesadaran spiritual, meskipun dihadapkan pada godaan dan tantangan kehidupan modern.
Refleksi Galungan 2024: Kemenangan Dharma dalam Kehidupan Modern
Perayaan Galungan di tahun 2024 menawarkan kesempatan bagi masyarakat untuk merefleksikan kembali makna kemenangan Dharma dalam konteks kehidupan modern. Di tengah arus globalisasi, digitalisasi, dan kemajuan teknologi, banyak aspek kehidupan mengalami perubahan signifikan, termasuk cara manusia memandang nilai-nilai spiritual dan moral. Kemenangan Dharma dalam era ini bukan sekadar soal kemenangan simbolis atas Adharma, melainkan juga perjuangan sehari-hari dalam menghadapi tantangan seperti keserakahan, ketidakadilan, dan dekadensi moral.