TIKTOK MENGANTAR CINTA DAN LUKA: REFLEKSI DARI KISAH PEMUDA NTT ISMAIL LANGGA DI DUNIA MAYA
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
TikTok telah berkembang menjadi salah satu platform media sosial paling populer di dunia, menghubungkan jutaan orang dari berbagai latar belakang dan budaya. Dengan format video pendek yang kreatif dan interaktif, TikTok memungkinkan penggunanya untuk berbagi momen pribadi, hiburan, hingga ide-ide baru dengan cepat dan mudah. Kekuatan platform ini membuat pengguna bisa terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat serupa, sehingga menciptakan jaringan sosial yang luas tanpa batas geografis.
Di tengah semua inovasi ini, TikTok juga menjadi tempat di mana hubungan personal, termasuk percintaan, bisa terjalin, meski tak selalu berjalan mulus. Seperti halnya sebuah kisah viral yang dialami seorang pria bernama Ismail Langga, asal NTT datang ke Jember untuk bertemu dengan sang pacar dan keluarganya. Namun sayang, niat baiknya itu tidak disambut gembira oleh sang pacar berserta keluarga. Niat baik Ismail menemui kekasih adalah untuk melanjutkan hubungan yang lebih serius. Tak disangka, perjuangannya hanya sia-sia saja karena kekasih yang dikenalnya melalui TikTok tanpa alasan yang jelas, menolaknya mentah-mentah.
Kisah cinta Ismail bermula melalui TikTok berjumpa dengan seseorang di dunia maya, platform ini yang telah mempertemukan mereka melalui video-video singkat dan percakapan yang terasa begitu menyenangkan. Koneksi yang terbentuk dengan cepat memberikan harapan besar akan hubungan yang lebih serius, meski mereka hanya berinteraksi di dunia maya. Seiring waktu, perasaan tumbuh semakin dalam, namun tanpa disadari, hubungan ini juga membawa kerentanan. Ekspektasi Ismail yang tinggi terhadap cinta digital ini perlahan runtuh, ketika realitas tak sesuai dengan apa yang ia bayangkan. Pada akhirnya, cinta yang ia bangun di dunia maya selama 8 bulan akhirnya berubah menjadi luka, menyisakan kekecewaan dan kesadaran bahwa hubungan virtual tidak selalu semanis kelihatannya.
TikTok dan Cinta Virtual
TikTok telah menjadi wadah bagi banyak orang untuk mengekspresikan diri dan menemukan koneksi baru, termasuk dalam hal cinta. Cinta virtual di platform ini sering kali berkembang dari interaksi ringan, seperti saling menyukai konten atau berbalas komentar, hingga percakapan pribadi yang mendalam. Algoritma TikTok yang menyesuaikan konten dengan preferensi pengguna mempercepat proses keterhubungan ini, membuat orang-orang merasa lebih dekat meski belum pernah bertemu secara langsung.
Namun, cinta virtual di TikTok seringkali dibangun di atas kesan dan citra yang terlihat di layar, bukan pada pengenalan yang mendalam. Hal ini bisa menciptakan hubungan yang terasa intens, namun rentan terhadap kesalahpahaman atau harapan yang tidak realistis. Akibatnya, meskipun cinta virtual di TikTok bisa membawa kebahagiaan, tidak jarang hubungan ini berakhir dengan luka.
Percakapan yang dimulai dengan candaan di kolom komentar perlahan berkembang menjadi hubungan yang terasa hangat dan mendalam. Seringkali hubungan yang tampak sempurna di dunia maya mulai menunjukkan celah---ketidaksesuaian harapan, kurangnya komunikasi yang nyata, dan perasaan terabaikan. Cinta yang semula membuatnya berbunga-bunga, berakhir menjadi luka emosional ketika Ismail menyadari bahwa cinta di dunia digital tidak selalu membawa kebahagiaan seperti yang ia harapkan.
Dampak Dunia Maya pada Emosi dan Hubungan
