NUSANTARA BARU DAN INDONESIA MAJU: SINERGI ANTARA MODERNISASI DAN IDENTITAS NASIONAL
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79 tahun 2024 mengusung tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju." Tema ini mencerminkan dua aspek penting dari perjalanan bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.Â
"Nusantara Baru" mengacu pada upaya besar dalam melakukan perubahan struktural yang signifikan, termasuk relokasi ibu kota negara ke kawasan Nusantara dan pembangunan infrastruktur modern yang bertujuan untuk meredistribusi dan mempercepat pembangunan di berbagai wilayah.
Sementara itu, "Indonesia Maju" menekankan aspirasi untuk mencapai kemajuan di berbagai sektor, dari ekonomi hingga sosial, dengan berfokus pada peningkatan kualitas hidup rakyat dan pencapaian standar internasional. Kombinasi dari kedua elemen ini menunjukkan upaya Indonesia untuk menggabungkan inovasi dan modernisasi dengan pelestarian nilai-nilai nasional yang telah membentuk identitas bangsa.
Konsep tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju" sangat relevan dengan konteks terkini Indonesia yang tengah mengalami transformasi besar. Relokasi ibu kota ke kawasan Nusantara merupakan langkah strategis untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antara Jawa dan luar Jawa, serta mengurangi tekanan pada infrastruktur dan sumber daya di Jakarta.Â
Pembangunan infrastruktur modern dan pengembangan kawasan baru ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
 Selain itu, pencapaian "Indonesia Maju" menekankan pentingnya reformasi di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, untuk menghadapi tantangan global dan memastikan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks global yang semakin kompetitif, tema ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk tidak hanya beradaptasi dengan perubahan zaman tetapi juga memanfaatkan potensi domestik secara optimal.
Makna "Nusantara Baru"
Secara literal, "Nusantara" berarti kepulauan atau archipelago, sedangkan "Baru" merujuk pada pembaharuan atau yang baru. Dalam konteks ini, "Nusantara Baru" tidak hanya mencerminkan relokasi ibu kota ke Kalimantan Timur, tetapi juga menyiratkan transformasi mendalam dalam cara Indonesia merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
Interpretasi istilah ini melibatkan dua dimensi utama: pertama, aspek fisik yang mencakup pembangunan infrastruktur modern, pengembangan kawasan baru, dan peningkatan fasilitas publik untuk mendukung pertumbuhan yang lebih merata; kedua, aspek simbolik yang mencerminkan perubahan paradigma dalam pendekatan pembangunan, dengan menekankan pentingnya keseimbangan antara inovasi teknologi dan pelestarian nilai-nilai lokal.Â