Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Proses Penerimaan Calon Siswa Akpol NTT 2024 Menuai Protes

11 Juli 2024   07:42 Diperbarui: 11 Juli 2024   12:37 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

PROSES PENERIMAAN CALON SISWA AKPOL NTT 2024 MENUAI PROTES

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Akademi Kepolisian (Akpol) adalah lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mencetak perwira Polri yang profesional, berintegritas, dan memiliki kompetensi tinggi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sebagai institusi yang berperan penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara, Akpol memegang tanggung jawab besar dalam merekrut dan melatih calon-calon perwira yang akan menjadi tulang punggung Polri di masa depan.

Proses penerimaan siswa Akpol sangat krusial karena menentukan kualitas dan integritas perwira yang akan dihasilkan. Proses seleksi yang ketat dan transparan memastikan bahwa hanya kandidat terbaik yang diterima, sehingga mereka dapat menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan efektif dan adil. Selain itu, penerimaan yang adil dan bebas dari nepotisme atau kecurangan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dan memperkuat legitimasi serta kredibilitas Akpol di mata masyarakat.

Penerimaan calon siswa Akademi Kepolisian (Akpol) di Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2024 menjadi sorotan publik karena berbagai dinamika yang terjadi sehingga hasil proses seleksi hingga akhir pengumuman yang terlihat adalah nama putra-putri yang dari luar daerah yang menjadikan daerah NTT sebagai Nusa Tempat Titipan untuk mengikuti seleksi Akpol. 

Dimana dari 11 calon siswa Akpol yang dinyatakan lulus, hanya terdapat salah seorang putra daerah NTT sedangkan calon siswa lainnya disinyalir berasal dari luar daerah NTT, yang sedang transit mengikuti tes dan dinyatakan lulus. Pertanyaan kritisnya adalah sejauh mana implementasi penyerapan putra-putri terbaik daerah yang telah diberikan kuota dalam setiap kali penerimaan calon siswa Akpol.?

Protes terhadap proses penerimaan calon siswa Akpol di NTT tahun 2024 terutama disebabkan oleh persepsi bahwa putra daerah NTT tidak diakomodir dengan baik dalam seleksi ini. Masyarakat lokal merasa bahwa kesempatan bagi putra daerah untuk lolos seleksi sangat terbatas, meskipun mereka memiliki kualifikasi yang memadai. Banyak yang berpendapat bahwa proses seleksi lebih mengutamakan calon dari luar daerah atau yang memiliki koneksi tertentu, sehingga menimbulkan ketidakadilan bagi calon siswa dari NTT.

Hal ini memicu kekecewaan dan kemarahan di kalangan masyarakat, karena mereka menganggap bahwa putra daerah seharusnya diberikan prioritas mengingat kontribusi mereka yang potensial dalam memahami dan menangani isu-isu keamanan lokal secara lebih efektif. Kurangnya transparansi dan komunikasi yang jelas dari pihak Akpol mengenai kriteria dan hasil seleksi juga memperburuk situasi, sehingga protes dari masyarakat pun semakin menguat.

Protes terhadap proses penerimaan calon siswa Akpol di NTT tahun 2024 disebabkan oleh beberapa faktor utama. Pertama, banyak masyarakat merasa bahwa proses seleksi tidak transparan dan tidak akuntabel, dengan dugaan adanya kecurangan dan manipulasi dalam penilaian. Kedua, terdapat persepsi bahwa penerimaan ini tidak mengakomodir putra daerah NTT secara adil, dengan banyaknya calon dari luar daerah yang diterima meskipun putra daerah memiliki kualifikasi yang sama atau bahkan lebih baik. 

Ketiga, isu nepotisme mencuat, di mana beberapa calon diduga diterima karena koneksi atau hubungan pribadi dengan pihak tertentu. Semua faktor ini berkombinasi untuk memicu protes dari masyarakat dan calon siswa yang merasa dirugikan oleh sistem yang dianggap tidak adil dan tidak transparan.

Protes terhadap proses penerimaan calon siswa Akpol di NTT tahun 2024 memiliki dampak yang signifikan baik bagi institusi maupun individu yang terlibat. Bagi institusi Akpol, protes ini menyebabkan penurunan kepercayaan publik terhadap transparansi dan integritas proses seleksi, yang pada gilirannya dapat merusak reputasi dan kredibilitas Akpol di mata masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun