Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tri Suci Waisak 2568 BE: Menggali Kebijaksanaan Buddha untuk Kehidupan Modern

23 Mei 2024   04:58 Diperbarui: 23 Mei 2024   07:30 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pexels/FANIA YANG

Kisah Waisak memuat perjalanan spiritual Siddharta Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Buddha.

Perayaan Waisak merujuk pada tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha: kelahirannya di Lumbini, pencerahannya di Bodh Gaya, dan kewafatannya di Kusinara.

Kelahirannya, yang dianggap sebagai momen bersejarah di mana Buddha pertama kali muncul ke dunia, melambangkan harapan dan keberkahan. 

Pencerahannya adalah saat ketika Siddharta Gautama mencapai pencerahan setelah melakukan meditasi yang intens di bawah pohon Bodhi, di mana ia menemukan kebenaran tentang sifat manusia dan alam semesta. 

Pencerahannya menjadi landasan bagi ajaran-ajaran utama Buddha, termasuk Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Tengah. Parinirvana, atau kewafatan Buddha, menandai akhir dari perjalanan fisiknya di dunia, tetapi juga memperkuat keyakinan akan keabadian dan ketidakpastian hidup.

Keseluruhan kisah Waisak mengandung makna mendalam tentang pencerahan, kebijaksanaan, dan kebebasan dari penderitaan, serta mengilhami umat Buddha untuk meneladani ajaran-ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari. 

Perayaan Waisak tidak hanya merupakan momen untuk menghormati kehidupan dan ajaran Buddha, tetapi juga untuk merenungkan pesan-pesan universal tentang kebijaksanaan dan kebajikan yang relevan untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang atau kepercayaan.

Memahami Kebijaksanaan Budha dan Penerapannya

Kebijaksanaan Buddha mencakup serangkaian prinsip-prinsip yang menawarkan pandangan yang dalam tentang hakikat keberadaan manusia dan cara untuk mencapai kedamaian batin.

Prinsip-prinsip ini tidak hanya relevan dalam konteks zaman kuno di mana Buddha hidup, tetapi juga memiliki aplikasi yang kuat dalam kehidupan modern.

Pertama, Prinsip Empati, yang mengajarkan pentingnya memahami dan merasakan penderitaan orang lain serta bertindak dengan belas kasihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun