Mohon tunggu...
Salmon
Salmon Mohon Tunggu... -

kesuksesan adalah merupakan impian

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Didier Drogba: From Hero to Hero!

22 Mei 2012   05:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:59 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Didier Drogba tak pelak menjadi salah satu aktor penting keberhasilan Chelsea di final Liga Champions. "From Hero to hero!" demikian label yang bisa dilekatkan kepadanya.

Drama tersaji di Allianz Arena, Minggu (20/5/2012) dinihari WIB. Bayern Munich yang nyaris sepanjang laga menguasai jalannya laga pada akhirnya menjadi pihak yang kalah. Para pemain mereka bergelimpangan di lapangan ketika laga habis, menutup muka, sedih, sementara Chelsea berada di tribun mengangkat trofi.

Bayern yang tak henti-hentinya membombardir gawang Chelsea sempat berteriak kegirangan ketika sundulan Thomas Mueller di menit ke-83 memantul tanah, mengenai mistar gawang, dan akhirnya masuk ke gawang Chelsea. Lihat saja ekspresi kegembiraan Mueller. Ia berteriak, terjatuh ke tanah karena rekan-rekannya berebut untuk memeluknya.

Mueller akhirnya meninggalkan lapangan pada menit ke-87. Ia digantikan oleh Daniel Van Buyten, seorang bek--mungkin Jupp Heynckes mengira laga sudah usai atau secara rasional, ingin "menutup laga" pada saat itu juga. Mueller sendiri berjalan ke bangku cadangan senyum terkembang di wajah. Ia mlakukan tos kepada rekan-rekannya sebelum akhirnya duduk di bench.

Siapa sangka semua kegembiraan itu lenyap semenit kemudian?

Berawal dari sebuah sepak pojok--yang mana merupakan sepak pojok pertama Chelsea pada laga tersebut, berbanding dengan belasan sepak pojok yang dimiliki Bayern--Didier Drogba melompat dan menanduk dengan keras bola hasil sepak pojok Juan Mata. Bola mengarah ke tiang dekat dan Manuel Neuer tak mampu membloknya.

Skor berubah menjadi 1-1. Drogba berlari ke sisi lapangan dan meluncur di atas tanah, merayakan kesuksesannya. Siapa bilang final sudah usai?

Momen Menjadi 'Zero'

Drogba menjadi 'Hero'. Skor 1-1 tersebut membuat pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu, dan sial baginya, dirinya sempat menjadi 'Zero' di sini. Akibat kecerobohannya menyenggol engkel Frank Ribery dari belakang, Bayern mendapatkan penalti. Tak hanya itu, Ribery pun tak bisa melanjutkan pertandingan lagi dan akhirnya digantikan Ivica Olic. Laurent Blanc bisa jadi harap-harap cemas melihat hal tersebut.

Tapi, Arjen Robben yang menjadi algojonya membuang kesempatan itu. Tendangan penaltinya dengan mudah dibaca oleh Petr Cech dan diblok oleh penjaga gawang asal Republik Ceko itu. Chelsea selamat, skor tetap 1-1, dan Drogba tidak berubah menjadi pesakitan.

Lalu, waktu bergerak ke menit 120. Drama adu penalti dimulai. Siapa sangka Olic yang masuk menggantikan Ribery menjadi salah satu pemain selain Bastian Schweisnteiger dan Juan Mata yang gagal mengeksekusi penalti. Schweinsteiger barangkali menjadi yang paling menyesal. Ketika seharusnya dia menjadi pahlawan untuk timnya, sepakannya malah membentur tiang gawang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun