Mohon tunggu...
Salmon
Salmon Mohon Tunggu... -

kesuksesan adalah merupakan impian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belum Merata, Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Jomplang

2 April 2013   22:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:50 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum merata. Hal ini ditandai dengan besarnya sumbangan Pulau Jawa terhadap PDB Indonesia yang mencapai 57,63% sepanjang tahun 2012. "Kalau untuk pertumbuhan kuartal IV tahun 2012, tiga provinsi penyumbang terbesar adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto saat ditemui di kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Selasa (5/2/2013). Berdasarkan data BPS, distribusi PDB berdasarkan pulau, Pulau Jawa distribusinya 57,63%, Pulau Sumatera 23,77%, Kalimantan 9,3%, Sulawesi 4,7%, dan Pulau lainnya 4,57%. Suhariyanto melihat hal ini menunjukkan disparitas yang cukup besar antar pulau. "Untuk memperhatikan disparitas secara ekonomi itu perlu memperhatikan struktur saja tadi yang Pulau Jawa yang penduduknya cuma 7% tapi sumbangannya 56%, itu jomplang banget," tegasnya. Suhariyanto menambahkan untuk mengurangi disparitas tersebut bukanlah perkara mudah dan bisa dilakukan seketika. Hal ini terlihat dari tidak terlalu berubahnya porsi distribusi pertumbuhan ekonomi ini setiap tahunnya. "Sekarang kan masih Jawasentris, sudah berapa puluh tahun kita ingin switch itu ke timur tapi pergerakannya lambat sekali karena untuk menurunkan ketimpangan itu susah sekali," jelasnya. Suhariyanto menyatakan terdapat beberapa cara untuk mengurangi disparitas tersebut, salah satunya adalah menciptakan pertumbuhan berkualitas di sektor yang menyerap tenaga kerja. "Pertama kita harus ciptakan pertumbuhan yang berkualitas, artinya pertumbuhan yangg tinggi pada sektor-sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, itu jangka panjang, tidak bisa ketimpangan ini diturunkan secara drastis, perlu waktu agak lama," tandasnya. www.detik finance

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun