PMP2K Sebagai Sarana untuk Mengembangkan Diri dan Mendapat Pengalaman Bekerja

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu universitas ternama di Indonesia yang terletak di Kota Bandung yang lebih berfokus bergerak di bidang pendidikan. Terdapat banyak program yang disediakan oleh universitas dalam rangka mewujudkan kebijakan Kampus Merdeka. Program Mandiri Penguatan Profesional Keilmuan (PMP2K) adalah salah satu program yang disediakan oleh universitas dan termasuk kedalam kategori program magang mandiri. Program ini diadakan agar mahasiswa mendapat kesempatan untuk merasakan langsung dunia pekerjaan, mendapat pengetahuan dan pengalaman secara langsung, dan dapat memaksimalkan potensi dalam pekerjaan sekaligus mempraktikkan teori dan ilmu yang mereka dapatkan didalam perkuliahan. Kegiatan ini dilaksanakan di sebuah perusahaan ataupun instansi yang dilamar langsung oleh mahasiswa.

Program studi Bahasa dan Sastra Inggris adalah salah satu yang menyediakan program PMP2k untuk mahasiswa agar mahasiswa tersebut dapat mempraktikkan langsung ilmu yang mereka pelajari selama duduk di bangku perkuliahan. Sejatinya, ilmu tidak akan bisa digunakan tanpa mendapat pengalaman langsung, dan seseorang juga tidak dapan melaksanakan sesuatu dengan benar jika tidak memiliki ilmunya. Oleh karena itu, PMP2K adalah salah satu program yang mendukung mahasiswa agar dapat lebih berkembang dan merasakan langsung realita dunia pekerjaan. Program ini juga memungkinkan mahasiswa untuk memilih langsung perusahaan, instansi, ataupun badan badan lainnya, sesuai dengan keinginan, minat,  dan bakat mahasiswa itu sendiri.

Museum Sri Baduga merupakan museum budaya Jawa Barat yang dinaungi langsung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang berperan penting dalam melestarikan dan menghormati warisan budaya Jawa Barat, serta menjadi tempat inspirasi dan pembelajaran bagi generasi masa kini dan mendatang. Museum ini menjadi tempat menulis melaksanakan kegiatan PMP2K yang berlangsung kurang lebih selama satu semester. Museum ini juga memiliki berbagai macam koleksi dengan berbagai klasifikasi, yaitu Geologika/Geografika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika/Herakaldika, Filologika, Keramologika, Seni Rupa, dan Teknologika.

Selama kegiatan magang, penulis ditemani oleh tiga orang rekan yang berasal dari jurusan yang sama, yaitu Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia. Di pertemuan pertama, penulis dan rekan diajak untuk berkeliling di kawasan museum dan juga diperkenalkan dengan koleksi-koleksi budaya museum, dan juga diperkenalkan dengan beberapa staff pegawai yang ada di Museum Sri Baduga. Setelah memperkenalkan diri, menjelaskan latar belakang jurusan, dan menjelaskan lama waktu periode pelaksanaan magang, penulis dan rekan penulis diberi tugas pertama yaitu penerjemahan label koleksi museum.

tugas penerjemahan/ dokpri

Museum Sri Baduga memiliki bangunan setinggi tiga lantai, dan masing masing lantai memiliki koleksi yang berbeda. Tugas penerjemahan dibagi menjadi masing-masing orang mendapat tugas untuk menerjemahkan salah satu lantai. Untuk penerjemahan lantai satu, dibagi lagi untuk dua orang karena jumlah koleksi dan label di lantai satu cenderung lebih banyak dibanding dengan lantai lain. Pembagian tersebut adalah penerjemahan label koleksi, serta penerjemahan profil museum dan jejak Kerajaan Sunda.

Setelah tugas penerjemahan selesai, penulis dan rekan diberi tugas lain yaitu membuat desain baru untuk label koleksi yang ada di museum. Pembagian tugas sama seperti pembagian pada tugas penerjemahan. Sebelum melaksanakan tugas membuat desain, penulis bertanya referensi dan bentuk desain yang diinginkan terlebih dahulu kepada pembimbing agar lebih mudah untuk mengerjakan dan menyelesaikan desain tersebut. Karena penulis menerjemahkan bagian profil museum dan jejak Kerajaan Sunda, desain yang penulis buat berbeda dengan rekan lain yang menerjemahkan label koleksi. Penulis dan rekan juga seringkali bertanya kepada pembimbing agar hasil desain kami bagus dan memuaskan untuk pihak museum.

Setelah tugas mendesain ulang label koleksi selesai, penulis dan rekan diberi tugas lain yaitu menerjemahkan label koleksi baru, yaitu koleksi keramik. Di tengah pelaksanaan tugas penerjemahan, pihak museum mengadakan acara Lomba Cerdas Cermat (LCC) Museum Sri Baduga. Penulis dan rekan yang lain diminta untuk membantu berjalannya acara tersebut sebagai pengawas dalam lomba. Lomba tersebut dilaksanakan kurang lebih selama seminggu serta dilaksanakan secara daring dan luring. Untuk babak penyisihan/semi final dilaksanakan secara daring dan diawasi melalui Zoom Meeting, sedangkan babak final dilaksanakan secara langsung/luring di aula Museum Sri Baduga. 

Kegiatan PMP2K ini terasa sangat bermanfaat bagi penulis dan rekan. Selain mendapat pengalaman baru dalam dunia pekerjaan, penulis juga mendapat softskill baru yaitu mendesain yang sebelumnya jarang penulis lakukan. Namun ada beberapa kendala dalam proses penyelesaian tugas yang diberikan oleh pembimbing, yaitu sempat kurangnya komunikasi antara penulis dan pembimbing, rusaknya gawai penulis ketika pengerjaan tugas, dsb. Namun, penulis dapat menyelesaikan permasalahan tersebut secara profesional sehingga semua tugas dan kegiatan magang ini dapat terlaksana dengan cukup baik.