Calon Presiden dengan nomor urut 2 memaparkan visi dan misinya dengan gaya komunikasi atau gaya penyampaian pesan yang tentunya berbeda dari bagaimana Calon Presiden nomor urut 1 gunakan. Calon Presiden nomor urut 2 cenderung memiliki komunikasi politik yang tegas dan bergelora sehingga dapat kita nilai masing-masing bagaimana perasaan Calon Presiden nomor urut 2 pada saat memaparkan visi dan misinya.
 Berbeda dengan Calon Presiden dengan nomor urut 3 yang menggunakan bahasa yang dapat dinilai lebih merakyat dan kerakyatan yang sangat dekat dengan masyarakat dan terkesan mengayomi yang dapat dinilai juga hal tersebut dilakukan agar seluruh masyarakat dapat memahami dengan mudah apa isi dari pemaparan visi dan misi yang dilakukan oleh Calon Presiden nomor urut 3.
Sebagai seorang Pemilih Pemula yang juga merangkap sebagai mahasiswa yang mendalami Ilmu Komunikasi, menilai bahwa dalam kegiatan pemaparan visi dan misi yang hanya memiliki waktu sebanyak 4 menit membutuhkan banyak persiapan yang mendalam, dimulai dari nilai apa saja yang akan ditekankan, bagaimana pemilihan diksi yang tepat, bagaimana pemilihan gaya komunikasi yang dirasa pas untuk mendapatkan dukungan rakyat, hingga bagaimana kalimat disusun sedemikian rupa sehingga dalam waktu 4 menit seluruh visi dan misi dapat tersampaikan dengan baik dan tidak mengalami kendala. Ketiga Calon Presiden memaparkan visi dan misi dengan baik dan memiliki ketepatan waktu yang pas, gaya komunikasi dan gaya penyampaian pesan yang berbeda pastinya sudah dipilih sesuai dengan sifat dan karakter masing-masing Calon Presiden dan khalayak sasaran yang tentunya sudah diklasifikasikan sesuai dengan tujuan yang telah rancang.
 Setelah menyaksikan Debat Perdana Calon Presiden sebagai seorang Pemilih Pemula merasa banyak mendapatkan informasi baru dan merasa menjadi lebih mengetahui ke mana arah dan bagaimana tujuan ketiga Calon Presiden dinilai dari jawaban-jawaban yang dipaparkan. Sebagai seorang Pemilih Pemula dan seorang Generasi Z yang akan menyelami track record dari masing-masing Calon Presiden harus mulai memiliki keinginan dan tujuan tertentu untuk Indonesia yang lebih maju. Setelah mendapatkan apa yang kita inginkan, barulah dapat kita sesuaikan dengan visi dan misi atau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh salah satu dari ketiga Calon Presiden. Sebagai seorang Generasi Z harus lebih kritis dalam memperhatikan suatu hal, dalam hal ini adalah jawaban yang diberikan di Debat 1 Calon Presiden, Generasi Z harus bisa melihat ketiga Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dari segala segala sisi, dari dahulu hingga sekarang, sehingga sedikit demi sedikit akan tercipta prinsip-prinsip dalam diri terkait dengan Calon Presiden yang diinginkan.
Diharapkan para Pemilih Pemula dan Generasi Z dapat melaksanakan penelitiannya sendiri terhadap masing-masing Calon Presiden, salah satunya melewati wadah yang telah disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu Debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, karena dalam kegiatan Debat tersebut kita akan mendapatkan banyak sekali informasi baru terkait Calon-Calon Presiden dan juga bagaimana gagasan, ide, opini maupun gestur yang diberikan pada saat Debat berlangsung dan sangat yakin bahwa seorang Generasi Z akan memanfaatkan hak suaranya dalam memilih salah satu Calon Presiden dengan tujuan dari dalam diri masing-masing yang disesuaikan dengan salah satu Calon Presiden yang dipilihnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H