Dalam upaya membangun karakter warga negara yang baik dan berintegritas, Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia memiliki peran penting sebagai pedoman warga negara dalam bertindak agar upaya menjadi warga negara yang baik dan berintegritas tersebut tercapai. Sudah seharusnya penanaman nilai-nilai yang terkandung di setiap sila dalam Pancasila ditanamkan kepada setiap individu sejak dini.
Nilai-nilai Pancasila seperti religius, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan harus diperkenalkan dan diajarkan sejak dini pada setiap individu agar mereka dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
Di dalam dunia pendidikan, nilai-nilai Pancasila diterapkan dan diperkenalkan sejak awal di sekolah dasar kepada peserta didik melalui mata pelajaran pendidikan Pancasila. Tentunya hal tersebut tidak lepas dari peran guru dalam mengenalkan dan memberi contoh dalam penerapan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari peserta didik.
Tanggapan Ibu Sri Pujiana S.Pd. Terkait Bagaimana Cara Serta Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Pada Peserta Didiknya;
"Kalau untuk memberi materi atau menjelaskan materi terkait pemahaman peserta didik pada Pancasila, saya beracuan pada buku mata pelajaran pendidikan Pancasila yang di mana dalam buku itu sudah berisi materi pengenalan Pancasila untuk peserta didik. Lalu dari isi materi tersebut saya kembangkan sendiri untuk memberi contoh secara nyata bagaimana penerapan dari nilai-nilai setiap sila dalam Pancasila pada peserta didik di lingkungan sekolah. Contohnya pada sila pertama yaitu nilai religius, saya mengarahkan murid saya sebelum dan sesudah melakukan kegiatan belajar mengajar untuk selalu diawali dan diakhiri dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sila kedua yaitu nilai kemanusiaan, saya selalu menanamkan toleransi dalam diri peserta didik agar mereka bisa saling menghargai dan saling membantu tanpa ada diskriminasi antarsesama. Sila ketiga yaitu nilai persatuan, saya sering memberikan tugas yang mengharuskan peserta didik untuk saling bekerja sama dalam kelompok sehingga itu nantinya akan memunculkan rasa persatuan dan kesatuan. Sila keempat yaitu nilai kerakyatan, saya selalu mengajarkan dan mengarahkan peserta didik saya ketika hendak membuat sebuah keputusan harus dilaksanakan secara kesepakatan bersama contohnya itu ketika pemilihan ketua kelas, jadi harus melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Dan yang terakhir sila kelima yaitu nilai keadilan sosial, saya mengajarkan pada peserta didik untuk selalu menghargai antarsesama, selalu menghormati hak dan kewajiban masing-masing sehingga nantinya tercipta keharmonisan sosial," ujar Ibu Sri Pujiana S.Pd, Sabtu (4/1/2025).
Dapat diketahui dari pernyataan Ibu Sri Pujiana S.Pd. bahwa peran guru sangat penting untuk memberikan contoh tindakan secara nyata dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila pada peserta didik di lingkungan sekolah serta dalam proses mengenalkan Pancasila pada peserta didik, guru menggunakan buku mata pelajaran pendidikan Pancasila sebagai acuan mengajar. Namun alangkah baiknya juga jika di lingkungan luar sekolah khususnya di lingkungan keluarga, peran orang tua juga sangat penting agar ikut serta dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam karakter anak. Karena dengan adanya peran keluarga dan juga peran guru dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak, maka akan semakin paham dan melekat jiwa dan karakter kebangsaan anak yang sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H