Mohon tunggu...
Salma Sofiana Yasrifa
Salma Sofiana Yasrifa Mohon Tunggu... Lainnya - Animal Husbandry

Animal Reproduction | 17'

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenali Apa Itu Antraks

22 Oktober 2023   21:13 Diperbarui: 22 Oktober 2023   21:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sangat banyak jenis penyakit yang dapat menyerang hewan ternak mulai dari penyakit yang di sebabkan oleh virus maupun bakteri. Salah satu penyakit hewan yang sangat berbahaya adalah antraks.

Antraks merupakan penyakit hewan menular yang bersifat zoonosis (menular ke manusia) disebabkan oleh infeksi bakteri  Bacillus anthracis, dimana bakteri ini dapat berkembang biak dengan cepat pada keadaan tertentu. Bacillus anthracis menghasilkan racun yang sangat kuat yang berkontribusi pada gejala parah terkait dengan penyakit ini. 

Bakteri antraks bersifat patogen dan membentuk spora yang resisten terhadap kondisi lingkungan, seperti tahan panas begitupun pada suhu rendah, serta bahan kimia termasuk disinfektan. Bahkan spora ini dapat bertahan hidup di dalam tanah dalam jangka waktu puluhan tahun dan sebagai sumber penularan. Semua hewan dapat terinfeksi antraks, akan tetapi memiliki derajat kerentanan yang berbeda, dalam hal ini hewan ruminansia paling rentan terjangkit penyakit antraks.

Karena bersifat zoonosis, antraks sangat berbahaya bagi manusia. walaupun begitu antraks tidak menular ke sesama manusia. Penyakit ini dapat menyerang ternak apabila ternak tersebut memakan pakan atau meminum air yang terkontaminasi oleh spora antraks dan apabila mengenai bagian tubuh ternak yang luka. Ada beberapa bentuk antraks antara lain:

Antraks kulit, ini adalah bentuk antraks yang paling umum pada manusia. Spora antraks akan masuk ke dalam tubuh melalui luka atau goresan luka, dan penularan ini bisa terjadi apabila seseorang menyentuh kulit, bulu atau daging hewan yang terinfeksi. Ciri --ciri dari antraks kulit yaitu adanya lecet berwarna hitam dikulit, kemerahan, dan bengkak.

Antraks paru, disebut juga dengan nama pulmonary anthrax yang merupakan bentuk penyakit antraks yang paling berbahaya. Seseorang dapat terinfeksi apabila menghirup spora melalui udara yang terkontaminasi. Gejala awal dari antraks paru ini seperti flu kemudian berkembang menjadi sesak napas, demam, batuk berdarah dan kemudian dapat mengakibatkan kematian. Bentuk dari penyakit ini lebih jarang terjadi namun paling serius.

Antraks usus, dapat menyerang manusia apabila memakan daging yang terinfeksi antraks terutama jika mengkonsumsi daging yang kurang matang. Bentuk dari penyakit ini sama seperti bentuk antraks paru, jarang terjadi tapi paling berbahaya.

Gejala yang terjadi pada ternak apabila terinfeksi oleh antraks yaitu demam, tidak ada nafsu makan, lemas, berdarah, bengkak pada bagian leher,dada dan perut bagian bawah. Sedangkan gejala pada manusia ketika terinfeksi antraks yaitu beragam sesuai dengan bentuk antraks tersebut.

Begitu banyak kerugian yang dapat diakibatkan oleh penyakit ini, oleh karena itu diperlukan cara pengobatan serta pencegahan untuk penyakit ini. Jadi apabila ternak atau manusia sudah terinfeksi oleh antraks dilakukan pengobatan menggunakan antibiotik, pengobatan dini sangat diperlukan untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Sedangkan untuk pencegahan dapat diakukan hal-hal antara lain:

  • Melaporkan langsung ke puskeswan terdekat jika sudah diketahui adanya ternak yang menunjukkan gejala antraks agar dapat ditangani dengan cepat.
  • Melakukan vaksinasi untuk yang sangat beresiko terpapar antraks, program vaksinasi yang ketat akan membantu mengurangi resiko penularan.
  • Dilakukan himbauan larangan menyembelih ternak yang sakit untuk dimakan dagingnya.
  • Membeli daging sapi untuk dikonsumsi di RPH resmi, serta mengkonsumsi daging yang sehat dan dimasak dengan sempurna.
  • Menghindari kontak langsung dengan hewan liar yang mati, apalagi hewan yang mati akibat antraks.
  • Memberikan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang penyakit antraks, hal ini juga mampu meningkatkan pencegahan terhadap penyebaran antraks.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun