Selain itu, guru juga berfungsi sebagai fasilitator yang mempromosikan kolaborasi antar siswa, menciptakan kesempatan bagi mereka untuk saling belajar dan berinteraksi. Melalui pendekatan pembelajaran yang berbasis pada keragaman, guru dapat membantu semua siswa merasa diterima dan dihargai.
Peran guru juga mencakup pengembangan kompetensi profesional, seperti pelatihan tentang metode pengajaran yang inklusif dan pemahaman tentang kebutuhan khusus. Dengan demikian, guru dapat berperan sebagai advokat bagi siswa, membantu mereka mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mencapai potensi maksimal.
Terakhir, guru perlu bekerja sama dengan orang tua dan pihak lain dalam komunitas pendidikan untuk memastikan keberhasilan program inklusi. Dengan komitmen dan keterampilan yang tepat, guru dapat menjadi penggerak utama dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
 peran guru dalam pendidikan inklusif tidak hanya tentang mendidik, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, inklusif, dan merangsang perkembangan optimal bagi setiap siswa. Melalui peran mereka yang proaktif, guru dapat menjadi pionir perubahan positif dalam dunia pendidikan Indonesia yang semakin inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H