Bullying di sekolah merupakan masalah serius yang memengaruhi banyak siswa di seluruh dunia. Praktik ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik korban, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental mereka. Korban bullying sering kali mengalami berbagai masalah psikologis, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Rasa takut dan cemas yang terus-menerus dapat mengganggu keseharian mereka, sehingga membuat mereka enggan untuk pergi ke sekolah atau berinteraksi dengan teman sebaya. Akibatnya, tingkat kehadiran siswa dapat menurun, yang selanjutnya berdampak pada prestasi akademik.
Jika tidak segera dihentikan, perilaku bullying bisa menyebabkan berbagai macam gangguan mental maupun fisik bagi korban yang mengalaminya, seperti:
1. Memicu Masalah Mental
Dampak bullying bagi korban yang paling sering terjadi adalah memicu masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas, depresi, hingga post-traumatic stress disorder (PTSD). Pengaruh bullying terhadap kesehatan mental ini biasanya dialami oleh korban dalam jangka waktu panjang.
2. Gangguan Tidur
Insomnia juga menjadi salah satu dampak bullying bagi korban yang tak boleh diremehkan. Pasalnya, korban bullying sering kali mengalami stres berkepanjangan yang bisa menyebabkan hyperarousal, yaitu kondisi ketika tubuh menjadi sangat waspada sehingga mengganggu keseimbangan siklus tidur dan terjaga.
3. Penurunan Prestasi
Anak yang mengalami bullying biasanya akan kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasinya saat sedang belajar. Korban bullying juga kerap merasa enggan untuk pergi ke sekolah karena ingin menghindari tindakan penindasan yang dialaminya. Bila dibiarkan terus-menerus, kondisi tersebut bisa berdampak pada penurunan prestasi akademik anak.
4. Trust Issue
Trust issue merupakan kondisi ketika seseorang sulit memercayai orang-orang yang ada di sekitarnya. Kondisi ini rentan dialami oleh korban bullying karena mereka khawatir akan mendapatkan perlakuan buruk kembali bila menaruh kepercayaan terhadap orang lain.
Bahkan, bila tidak segera diatasi, korban bullying yang mengalami trust issue cenderung akan menutup dirinya dan enggan bersosialisasi dengan orang lain.
5. Memiliki Pikiran untuk Balas Dendam
Dampak bullying terhadap psikologi korban berikutnya adalah memiliki pikiran untuk balas dendam. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan kekerasan pada orang lain untuk melimpahkan kekesalannya.
6. Memicu Masalah Kesehatan
Selain psikis, tindakan bullying bisa memengaruhi kondisi tubuh terutama bagi korban yang mendapatkan kekerasan secara fisik, seperti luka dan memar.
Bahkan, bullying juga turut memicu stres berkepanjangan sehingga berisiko menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan, di antaranya penurunan daya tahan tubuh, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Perilaku ini pun dapat memperburuk kondisi anak yang telah memiliki riwayat masalah kesehatan sebelumnya, seperti gangguan jantung atau penyakit kulit.
Selain membawa dampak yang serius bagi korban, perundungan juga menciptakan konsekuensi yang kompleks bagi para pelakunya. Ironisnya, banyak dari para pelaku ini tidak menyadari betapa beratnya dampak psikologis yang timbul dari tindakan perundungan yang mereka lakukan. Namun, ketika kita melihat lebih dalam, kita dapat menemukan bahwa perilaku perundungan ini juga memengaruhi kesejahteraan mental dan sosial para pelakunya.
Berikut adalah beberapa dampak yang terkait dengan perilaku perundungan bagi para pelaku: