Mohon tunggu...
Salma Salsabila
Salma Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010149 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi FEB

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

A-301_TB1: Menjelaskan Konsep Sistem Enterprise Resource Planning Beserta Kaitannya Dengan SAP

15 April 2023   17:00 Diperbarui: 15 April 2023   19:09 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

NIM: 43221010149

Nama: Salma Salsabila

Kampus: Universitas Mercu Buana

Sejarah ERP

Sebelum kita masuk ke materi lebih lanjut, kita harus mengetahui dulu apa itu Enterprise Resources Planning atau Sistem Perencanaan Sumberdaya Perusahaan dan seperti apa konsepnya.

Menurut O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010: 272) Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem perusahaan yang meliputi semua fungsi yang terdapat di dalam perusahaan yang didorong oleh beberapa modul software yang terintegrasi untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan. Terdapat 5 komponen utama dari sistem ERP menurut O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010: 272), yaitu:

  • Production Planning
  • Sales Distribution & Order Management
  • Human Resources
  • Accounting and Finance
  • Integrated Logistics

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Definisi ERP

Sistem ERP atau Enterprise Resource Planning ini berkaitan dengan program  perencanaan dan pengendalian produksi. Program-program tersebut mendukung perencanaan sumber daya dan telah dikembangkan sejak tahun 1960-an. Pada tahun-tahun berikutnya, program diperluas untuk mencakup area lain dari perusahaan dan aktivitas bisnis  dengan perangkat lunak tersebut. Pergeseran dari perencanaan material murni ke perencanaan sumber daya yang integral ini adalah kelahiran sistem ERP. Sejak 1990-an, istilah perencanaan sumber daya perusahaan atau  perangkat lunak ERP telah diciptakan untuk jenis perangkat lunak bisnis ini.

ERP merupakan sebuah framework transaksi enterprise yang menghubungkan proses pemesanan barang, manajemen inventarisasi dan kontrol, perencanaan distribusi dan produksi, dan keuangan. ERP bekerja sebagai kekuatan lintas fungsional perusahaan yang mengintegrasikan dan mengautomatisasi berbagai proses bisnis internal dan sistem informasi termasuk manufacturing, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia dari sebuah perusahaan (O'Brien, 2006).

Menurut James A O'brien (2006), ERP merupakan perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan yang memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Kualitas dan efisiensi. Sistem ERP dapat menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam kualitas dan efisiensi layanan pelanggan, produksi, dan distribusi.
  • Penurunan biaya. Sistem ERP dapat menurunkan signifikan dalam biaya pemrosesan transaksi, hardware, dan software, serta karyawan pendukung teknologi informasi jika dibandingkan dengan sistem yang tidak terintregasi.
  • Pendukung keputusan. Sistem ERP dapat mempermudah tugas-tugas manajemen sehari-hari dalam pengambilan keputusan dan melakukan fungsi manajemen, yang meliputi diantaranya di bidang perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengendalian.
  • Kelincahan perusahaan. Dalam mengimplementasikan sistem ERP dapat menghilangkan perbedaan budaya antar departemen sehingga data dapat diintegrasikan. Dan menghilangkan dinding departemen dan fungsi berbagai proses bisnis sistem informasi sehingga menghasilkan struktur organisasi, tanggung jawab managerial dan peran kerja yang lebih fleksibel. Dengan demikian menghasilkan struktur organisasi dan tenaga kerja yang lebih lincah dan adaptif yang dapat lebih mudah memanfaatkan berbagai peluang bisnis.
  • Sistem Terintegrasi. Sistem ERP menawarkan sistem terintregasi dalam perusahaan sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
  • Sistem ERP tidak hanya memadukan data dan orang. Sistem ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi dapat menghilangkan kebutuhan pemuktakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer terpisah.
  • Sistem ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi. Sistem ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya memonitor operasional saja, tetapi mampu menjawab apa yang harus dikerjakan untuk menjadi lebih baik.
  • Sistem ERP dapat memudahkan ekstraksi informasi. Sistem ERP dapat memudahkan ekstraksi informasi untuk menghasilkan analisa dan laporan yang mendukung perencanaan jangka panjang dan dapat dijadikan alat pengambilan keputusan sebagai decision support system.
  • Sistem ERP menghasilkan informasi. Sistem ERP menghasilkan informasi dari data input yang relevan untuk membuat perencanaan aktivitas antar departemen agar sumber daya dikelola dan dialokasikan secara efisien dan efektif, misalnya perencanaan pembelian barang, perencanaan produksi dan perencanaan cash flow, perencanaan penjualan dan perencanaan biaya.

ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular.

ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, SDM, produksi atau keuangan.

ERP bukanlah merupakan aplikasi sistem informasi yang tiba-tiba muncul, tetapi sebenarnya merupakan kelanjutan dari aplikasi lain yang sudah lebih dulu muncul. Pada awal perkembangan komputer, sistem informasi digunakan untuk mengelola atau mengendalikan persediaan barang. Aplikasi ini dikenal dengan inventory control. Aplikasi ini digunakan untuk mencatat pengadaan, penyimpanan, dan penggunaan atau penjualan persediaan. Sistem ini memperbaiki sistem yang sebelumnya dilakukan manual, tujuan lainnya dari aplikasi ini adalah untuk mempercepat proses penyajian informasi persediaan.

Kemudian muncul MRP atau Material Requisition Plan, yaitu suatu aplikasi yang digunakan untuk mengatur agar penggunaan dan pengelolaan material menjadi lebih efisien. Dengan penerapan MRP diharapkan perusahaan tidak mengalami kekurangan persediaan pada masa-masa tertentu dan sekaligus tidak menyimpan terlalu banyak persediaan pada masa-masa yang lain. Ternyata menangani dan mengelola persediaan saja tidak cukup, karena persediaan juga terkait dengan masalah kas, masalah hutang piutang, masalah produksi dan masalah penjualan, sehingga diperlukan sebuah sistem yang lebih komprehensif maka muncullah aplikasi baru yang disebut Material Resources Planning atau MRP II, dimana aplikasi ini melibatkan fungsi-fungsi penjualan dan produksi sehingga lebih luang lingkupannya. Seiring dengan penggunaannya, MRP ini dirasakan oleh perusahaan memiliki keterbatasan, dimana tidak mampunya MRP II mengintergrasikan antara sistem informasi persediaan dengan sistem informasi lain yang ada dalam perusahaan, yang pada akhirnya muncullah aplikasi lainnya yang mampu mengintegrasikan sistem informasi seluruh fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan yaang dikenal dengan ERP.

Sistem ERP adalah sebuah terminology yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas beberapa subsistem yaitu sistem financial, sistem distribusi,

Penyedia sistem ERP secara teratur merilis versi baru dari solusi perangkat lunak mereka. Ini biasanya mengacu pada akhir pemeliharaan  versi sebelumnya. Perusahaan yang menggunakan perangkat lunak ERP versi sebelumnya harus meningkatkan ke perangkat lunak ERP baru dari pabrikan atau menerapkan sistem ERP yang berbeda. Contoh yang baik adalah perusahaan perangkat lunak Jerman SAP, yang telah mengembangkan dan menjual sistem ERP selama hampir 50 tahun.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

SAP

Pada tahun 1972, di Mannheim, Jerman, tiga insinyur memiliki ide. Mereka ingin menghasilkan perangkat lunak yang menjadi standar di pasar untuk solusi bisnis terintegrasi dan menendang bisnis kecil (dengan nama terkompresi) yang disebut "Program Analisis dan Pengembangan Sistem". Sejak saat itu, perusahaan tersebut diberi nama SAP (Systems, Applications and Products in Data Processing).

Sejak awal, SAP dikhususkan untuk perangkat lunak untuk aplikasi bisnis. Dengan bekerja sama dengan eksekutif bisnis dan TI serta memiliki mitra di seluruh dunia, SAP mengembangkan cara unik untuk memahami tantangan yang dihadapi dalam implementasi solusi teknologi untuk pengguna bisnis, mengembangkan perangkat lunak yang dapat membantu perusahaan mengintegrasikan proses bisnis mereka membantu seluruh perusahaan berjalan lebih teratur. Sistem serbaguna dan modular dapat dengan cepat dan mudah disesuaikan dengan proses bisnis baru sehingga dapat meningkatkan kapasitasnya seiring dengan pertumbuhan bisnis.

Saat ini, SAP adalah pengembang perangkat lunak terbesar untuk aplikasi bisnis di dunia dan vendor perangkat lunak independen terbesar keempat secara absolut. Lebih dari 7.500 perusahaan di lebih dari 90 negara memilih sistem SAP untuk mainframe dan klien/server untuk mengontrol proses di bidang keuangan, manufaktur, penjualan, distribusi, dan operasi yang penting bagi sumber daya manusia. R/3 dianggap standar dalam industri seperti minyak bumi, kimia, produk konsumen, teknologi tinggi/elektronik.

SAP mengkonsolidasikan posisi kepemimpinannya di pasar perangkat lunak perusahaan dalam rangka ekspansi strategisnya yang kuat. Perusahaan mempekerjakan lebih dari 6.500 profesional untuk staf globalnya, terutama di bidang penelitian dan pengembangan, penjualan, dan konsultasi. SAP adalah perusahaan publik dengan saham yang diperdagangkan di bursa efek secara global.

Setelah perusahaan memperkenalkan sistem ERP baru pada tahun 2015, diumumkan versi sebelumnya hanya akan menerima pemeliharaan rutin hingga tahun 2027. Pelanggan SAP masih dapat mengakses pembaruan berbayar hingga tahun 2030, setelah itu pemeliharaan dan pembaruan lainnya akan dihentikan. Sekitar 35.000 pelanggan SAP yang masih menggunakan sistem ERP versi lama terkena dampak pergantian sistem ini.

Kembali pada tahun 1970-an, berbagai perusahaan, besar dan kecil, menggunakan mesin IBM untuk kebutuhan bisnis mereka, dan membuat program manajemen di atasnya. Lima analis sistem di IBM mengamati bahwa setiap orang pada dasarnya membangun perangkat lunak manajemen yang sama untuk diri mereka sendiri, memprogram pada jalur yang sama dengan menginvestasikan banyak uang untuk pemrograman internal. Mereka berpikir bahwa jika mereka dapat memberikan solusi untuk menjawab kebutuhan perusahaan yang berbeda ini, akan lebih menguntungkan dan waktu penyiapan untuk perusahaan ini dapat dikurangi secara drastis. Oleh karena itu, lima orang IBM ini, Dietmar Hopp, Klaus Tschira, Hans-Werner Hector, Hasso Plattner dan Claus Wellenreuther mengabdikan malam dan akhir pekan mereka dalam mengembangkan perangkat lunak perusahaan standar pasar yang dimaksudkan untuk pemrosesan data waktu nyata untuk mengintegrasikan semua proses bisnis. Sebagai hasil dari upaya mereka, SAP lahir.

SAP sendiri sebenarnya merupakan bagian dari ERP. Hal tersebut dikarenakan SAP adalah salah satu bagian atau contoh aplikasi yang digunakan dalam sistem ERP yang ada di dalam perusahaan. ERP dan SAP juga bukan merupakan bagian yang bisa disatukan mengingat keduanya memiliki keterikatan dan keterkaitan satu sama lain. Tanpa SAP, ERP tidak bisa berdiri sendiri. Sedangkan untuk memastikan agar SAP berjalan dengan sempurna.

SAP berfokus pada 6 industri utama: Konsumen, Proses, Keuangan, Industri Diskrit, Layanan Publik dan Industri Layanan. Ini memiliki mitra Industri di perusahaan yang kuat seperti Adobe, CA Technologies, HP, IDS Scheer, Open Text, Smart Ops dll. Dan didukung oleh komunitas SAP Develop Network (SDN) yang kuat, berbagi pengetahuan melalui blog, forum, materi pelatihan, dan perpustakaan . SAP mengklaim tumbuh dengan memberikan solusi berkualitas tidak seperti banyak pesaing terkemuka seperti Oracle yang menghabiskan banyak uang untuk mengakuisisi pesaing.

SAP menyediakan solusinya dalam bentuk modul dimana pelanggan memiliki fleksibilitas untuk membeli modul yang relevan saja. Modul paling menonjol yang ditawarkan adalah:

1. Controlling

2. Akuntansi Keuangan

3. Manajemen Rantai Pasokan Keuangan

4. Sumber Daya Manusia

5. Eksekusi Logistik

6. Manajemen Material

7. Pemeliharaan Tanaman

8. Sistem Proyek

9. Perencanaan Produksi

10. Manajemen Mutu

11.  Penjualan dan Distribusi

SAP umumnya merupakan proyek skala besar yang dapat berlangsung berbulan-bulan dan terkadang bertahun-tahun tergantung pada kompleksitas organisasi. Implementasinya disebut Accelerated SAP (ASAP) tetapi kemudian bermigrasi ke Solutions Manager. Alat SOLMAN digunakan untuk berbagai fungsi seperti manajemen proyek, dukungan sistem, pelacakan cacat, dll. Yang penting untuk implementasi SAP yang berhasil. Seluruh implementasi dibagi menjadi beberapa fase dengan tujuan yang ditetapkan. Pada akhirnya, pengguna harus dapat mulai menjalankan bisnis sehari-hari mereka di sistem SAP yang baru.

Implementasi SAP bisa sangat mahal. Produk dijual berdasarkan harga per pengguna dan biaya sebenarnya mungkin bergantung pada berbagai faktor seperti jumlah pengguna, modul, dll. Ada risiko yang terlibat dan analisis biaya-manfaat menyeluruh diperlukan sebelum keputusan migrasi dibuat. Biaya implementasi tergantung pada tiga faktor utama:

1. Jangka waktu: SAP dapat diimplementasikan selama beberapa hari dan bahkan dapat memakan waktu 5 hingga 10 tahun untuk total migrasi dan biaya bervariasi.

2. Orang: Implementasi dapat dilakukan dengan tenaga kerja internal sepenuhnya atau mungkin memerlukan lusinan konsultan eksternal, manajer proyek, dan orang teknis. 

3. Perangkat Keras: Implementasi SAP dapat dilakukan hanya pada 3 mesin sebagai sistem Produksi, Sistem Pengujian, dan sistem Pengembangan, atau dapat menjangkau hingga lebih dari 100 contoh.

Keuntungan SAP:

1.       Integrasi global tanpa hambatan bahasa atau mata uang.

2.       Pembaruan tunggal yang berlaku di seluruh perusahaan, urusan satu kali.

3.       Informasi Real Time, mengurangi kesalahan redundansi.

4.       Peningkatan efisiensi.

Kekurangan SAP:

1.       Terikat dalam kontrak hukum dengan vendor.

2.       Bisa menjadi penyebab ketidakfleksibelan.

3.       ROI mungkin memakan waktu terlalu lama, yang merupakan risiko besar.

4.       Risiko yang terlibat seperti kegagalan proyek.

Namun terlepas dari itu semua, SAP dikenal telah memberikan layanan yang sangat baik kepada pelanggannya, yang menjadi saksi basis pelanggan yang terus meningkat. Kecepatan bisnis tidak hanya meningkat, tetapi juga meroket dalam hal inovasi, persaingan, keuangan, dan regulasi. Di sisi lain, kemampuan solusi ERP untuk menangani perubahan tersebut agak lambat. Untuk menemukan jalan keluarnya, SAP telah mulai fokus pada komputasi In-memory. Dalam konferensi SAPPHIRE yang diadakan baru-baru ini, perusahaan menyoroti upayanya di bidang-bidang seperti komputasi dalam memori, analitik, dan perangkat seluler yang menerapkan model konsistensi dan kesuksesan berdasarkan Praktik Terbaik dan Solusi Penerapan Cepat. Komputasi dalam memori melibatkan penguraian, penyortiran, dan penjumlahan miliaran catatan dengan menggunakan sensor seperti RFIDdi mana setiap orang di perusahaan dapat secara dinamis mengakses dan memperbarui repositori. Dengan fokus pada komputasi seluler, pengguna kini dapat menggunakan perangkat seluler mereka untuk mengakses dan memperbarui sistem. Dengan lebih dari 20 RDS sejak pengapalan pertama pada September 2010, perusahaan telah menunjukkan sikap dan komitmen yang sangat agresif.

Di zaman modern ketika waktu adalah premium, paket layanan menawarkan solusi konsultasi bayar sesuai penggunaan yang memungkinkan perusahaan memberikan layanan lebih cepat dan kontrol infrastruktur yang maksimal. Berbeda dengan pengaturan open-ended yang sering rentan terhadap masalah seperti scope creep, solusi paket memiliki kemampuan untuk memberikan pengembalian investasi teknologi yang cepat. Sudah menjadi sejarah solusi SAP bahwa mereka cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan kebutuhan pengguna. Dengan kebijakan agresif dalam menjinakkan pasar dan komitmen untuk memanfaatkan basis pengetahuannya yang luas, SAP diperkirakan akanberguna di tahun-tahun mendatang.

Mengapa ERP sangat penting untuk suatu perusahaan? Berikut terdapat beberapa alasan mengapa sistem ERP sangat dibutuhkan:

  • Menghemat Biaya

Sistem ERP adalah investasi; mereka membutuhkan biaya yang besar untuk menyiapkannya, yang menghalangi banyak pemilik bisnis untuk mengimplementasikannya, tetapi laba atas investasi yang mereka hasilkan lebih besar daripada biayanya. Mereka juga lebih hemat biaya karena mengintegrasikan semua proses ke dalam satu platform, mengurangi biaya yang seharusnya dikeluarkan dalam solusi perangkat lunak yang terfragmentasi.

  • Meningkatkan Produktivitas

Dengan semua yang ada dalam satu ERP, tim dapat berkolaborasi dan bekerja lebih efisien. Menggunakan ERP menghemat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, terutama yang melibatkan keuangan karena karyawan yang relevan mendapatkan akses yang lebih baik ke data dan alat yang mereka butuhkan.

  • Meningkatkan Analisis Data

ERP seringkali dilengkapi dengan metrik bisnis dan analitik data, yang dapat digunakan perusahaan untuk mengumpulkan wawasan berbasis data yang dapat menginformasikan keputusan yang lebih baik. Informasi ini biasanya otomatis dan diperbarui secara real-time.

  • Membuat Pelanggan Lebih Bahagia

Sistem ERP memungkinkan bisnis untuk mengawasi dan mengelola seluruh siklus hidup pelanggan mereka, memberi mereka kemampuan untuk mengatasi masalah secara akurat dan cepat. Dengan alat manajemen layanan pelanggan ERP, organisasi dapat mencari peluang baru, meningkatkan hubungan pelanggan, dan melindungi data pelanggan mereka semua dalam satu antarmuka.

  • Memungkinkan Pertumbuhan Bisnis

ERP dirancang untuk memfasilitasi pertumbuhan perusahaan. Mereka melakukannya dengan menyederhanakan dan mensistematisasikan semua proses internal sehingga setiap tugas dilakukan tanpa risiko atau kesalahan.

Karakteristik ERP menurut Daniel E. O'Leary meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.

2. Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.

3. Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.

4. Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.

5. Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)

6. Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.

Keuntungan  Enterprise Resource Planning (ERP)

  • Integrasi  data  keuangan.  Oleh karena  semua  data  disimpan secara  terpusat,  maka  para eksekutif  perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan  dapat  mengatur  keuangan perusahaan dengan lebih baik.
  • Standarisasi proses operasi. ERP menerapkan sistem yang standar, dimana  semua  divisi  akan menggunakan sistem dengan cara yang  sama.  Dengan  demikian, operasional  perusahaan  akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
  • Standarisasi  data  dan  informasi. Database  terpusat  yang diterapkan pada ERP, membentuk data  yang  standar,  sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.

Kerugian  Enterprise  Resource Planning (ERP)

  • Strategi  operasi  tidak  sejalan dengan  business  process design dan pengembangannya
  • Waktu  dan  biaya  implementasi yang melebihi anggaran
  • Karyawan  tidak  siap  untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
  • Persiapan  implementation  tidak dilakukan dengan baik
  • Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP

Tujuan Pengembangan Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

Dengan melihat perkembangan persaiangan bisnis global, maka tujuan utama dariPengembangan sistem resource planning ini, untuk meningkatkan dan memperkuat efektivitas di berbagai sumber daya padasuatu perusahaan, antara lain:

1. Sumber Daya Manusia yakni sumberdaya yang mampu dan bertanggung jawab setiap Tugas serta memilkikemampuan untuk       membangunsuasana perusahaan semakin produktif.

2. Sumber Daya Produksi yaknimenghasilkan produksi yang berkualitas.

3. Mampu memasarkan produk denganefektif serta meningkatnya produktivitas penjualan.

4. Efektifnya Setiap Laporan Keuangandan Akuntasi Logistik Perusahaan.

5.  Mampu Mengikuti Kompetitif.

Modul  -  Modul  Enterprise Resource Planning (ERP) 

  • Manufacturing  Resource Planning: Modul  ini  berfungsi  meningkatkan efisiensi  dalam  proses  manufaktur dalam  suatu bisnis,  seperti; perencanaan  produk, material routing, pemantauan produksi harian, dan  pembuatan  Bill  of  Materials. Sistem ERP  yang  baik memungkinkan modul  manufaktur untuk diintegrasikan dengan barcode atau RFID scanner.
  • HRM (Human Resource Management): Modul  HRM  (Human  Resource Management)  membantu meningkatkan  efisiensi departemen SDM  atau  HR  dalam  perusahaan. Modul  ini  membantu  mengelola informasi karyawan seperti penilaian kinerja, deskripsi  pekerjaan, keterampilan,  kehadiran,  cuti,  dan lain-lain.  Manajemen  Penggajian merupakan salah satu sub modul yang paling  penting  dalam  modul  HRM yang befungsi untuk mengelola gaji, biaya  perjalanan, dan  pengembalian biaya.
  • Supply Chain Management: Modul SCM adalah salah satu modul ERP  yang  paling  penting  untuk perusahaan  manufaktur. Modul  ini memberikan perusahaan visibilitas ke seluruh  rantai  pasokan,  dari  awal hingga  selesai.  Fitur-fitur  yang  ada dalam modul SCM di antaranya yakni manajemen  inventaris,  manajemen pesanan,  manajemen  pengadaan, pelacakan  logistik dan  pengiriman barang,  perencanaan  dan  prakiraan, manajemen pemasok, dan manajemen pengembalian barang
  • Customer Relationship Management: Modul  CRM  hampir  mirip  dengan modul  penjualan,  tetapi  fokusnya lebih  pada pengelolaan  pelanggan. Fungsinya  mencakup  pengelolaan pipeline  penjualan,  pencatatan riwayat  interaksi  pelanggan, email marketing campaign,  laporan perilaku  dan  pola  pembelian pelanggan, dan lain-lain
  • Sales: Modul ini berfungsi  menangani alur kerja  penjualan  seperti  pertanyaan penjualan,  penawaran,  sales  order, dan faktur. Integrasi modul Penjualan dan CRM dapat mempercepat siklus penjualan  dan  menghasilkan keuntungan  lebih  besar  bagi perusahaan.

Aplikasi ERP juga memungkinkan departemen yang berbeda untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan lebih mudah dengan seluruh perusahaan. Ini mengumpulkan informasi tentang aktivitas dan keadaan divisi yang berbeda, membuat informasi ini tersedia untuk bagian lain, di mana dapat digunakan secara produktif. Aplikasi ERP dapat membantu perusahaan menjadi lebih sadar diri dengan menghubungkan informasi tentang produksi, keuangan, distribusi, dan sumber daya manusia bersama-sama. Karena menghubungkan berbagai teknologi yang digunakan oleh setiap bagian bisnis, aplikasi ERP dapat menghilangkan duplikasi yang mahal dan teknologi yang tidak kompatibel. Prosesnya seringkali mengintegrasikan hutang dagang, sistem kontrol stok, sistem pemantauan pesanan, dan basis data pelanggan ke dalam satu sistem.

ERP telah berkembang selama bertahun-tahun dari model perangkat lunak tradisional yang menggunakan server klien fisik dan sistem entri manual ke perangkat lunak berbasis cloud dengan akses berbasis web jarak jauh. Platform umumnya dikelola oleh perusahaan yang membuatnya, dengan perusahaan klien menyewa layanan yang disediakan oleh platform. Bisnis memilih aplikasi yang ingin mereka gunakan. Kemudian, perusahaan hosting memuat aplikasi ke server yang disewa klien, dan kedua belah pihak mulai bekerja untuk mengintegrasikan proses dan data klien ke dalam platform. Setelah semua departemen diikat ke dalam sistem, semua data dikumpulkan di server dan langsung tersedia bagi mereka yang memiliki izin untuk menggunakannya. Laporan dapat dihasilkan dengan metrik, grafik, atau visual lainnya dan membantu klien mungkin perlu menentukan bagaimana kinerja bisnis dan departemennya.

Sistem ERP memiliki modul standar yang terhubung satu sama lain melalui database umum. Hal ini memungkinkan perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian proses bisnis yang efektif. Sistem tersebut meliputi fungsi utama produksi, penjualan, logistik, keuangan dan sumber daya manusia. Dengan upaya yang tepat, perangkat lunak dapat disesuaikan dan digunakan untuk aplikasi bisnis apa pun. Pemeriksaan masalah ini menunjukkan bahwa ekonomi berada dalam proses perubahan konstan dan percepatan. Ketidakstabilan pasar penjualan, meningkatnya kebutuhan pelanggan, dan siklus hidup produk yang lebih pendek menciptakan masalah serius bagi perusahaan di sektor ini.

CITASI:

Apollo. (2023). Enterprise Resource Planning.

Akbar, D. M., & Harahap, K. (2021). PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING . Jurnal Akuntansi dan Perpajakan Indonesia UNIMED, 15-16.

Suryalena. (2013). Enterprise Resource Planning (ERP) Sebagai Tulang Punggung Bisnis Masa Kini. Jurnal Aplikasi Bisnis, 147-149.

Monk, E., & Wagner, B. (2012). Enterprise Resource Planning. Cengage Learning.

Wibisono, S. (2005). Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi Terintegrasi. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.3, 151-153.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun