Mohon tunggu...
salma rahma
salma rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa baru Universitas Airlangga prodi Perbankan dan Keuangan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UMKM Jajanan Pasar di Era Sekarang

1 Januari 2025   19:40 Diperbarui: 1 Januari 2025   19:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto jajanan tradisional (sumber : Titipku)

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam industri jajanan tradisional menghadapi tantangan dan peluang yang luar biasa di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi. jajanan tradisional, yang merupakan bagian dari warisan kuliner Indonesia, kini berjuang untuk tetap relevan di era yang serba cepat ini.

 
Sisi lain dari tantangan ini adalah perubahan selera konsumen. Masyarakat, terutama generasi muda lebih tertarik pada makanan cepat saji dan modern yang memberikan kemudahan serta inovasi dalam penyajian yang menarik. Di balik itu semua, ada kesan yang kuat terhadap jajanan tradisional. Banyak orang merindukan rasa asli yang hanya dapat ditemukan dalam jajanan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini memberikan peluang bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk memenuhi keinginan masyarakat akan makanan yang autentik dan kaya akan sejarah.
 
Persaingan dengan jajanan modern dan makanan internasional semakin ketat. UMKM harus mampu menawarkan sesuatu yang unik dan berbeda agar dapat bersaing. UMKM memiliki peran strategis dalam memperkenalkan kembali jajanan tradisional kepada masyarakat. Mereka dapat menarik minat konsumen modern tanpa menghilangkan esensi asli dari jajanan tersebut, misalnya dengan membuat kemasan yang menarik dan variasi rasa yang unik. Misalnya, Getuk yang diisi coklat lumer yang dapat menarik perhatian konsumen muda yang mencari pengalaman baru. Kemasan yang menarik dan informatif juga penting untuk meningkatkan daya tarik produk di pasaran.
 
UMKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka dengan memanfaatkan teknologi dan platform digital. Media sosial menjadi alat promosi yang berguna untuk memperkenalkan produk kepada audiens yang lebih luas. Banyak pelaku usaha mulai menjual makanan mereka secara online, memungkinkan pelanggan menikmati makanan tradisional tanpa harus pergi jauh.
 
Di era sekarang, UMKM jajanan tradisional bukan hanya sekadar usaha kuliner, mereka adalah penjaga warisan budaya yang harus dilestarikan. Melestarikan jajanan tradisional juga membantu pertumbuhan ekonomi lokal. UMKM yang memproduksi makanan tradisional tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan meningkatkan konsumsi produk lokal, masyarakat membantu usaha- usaha kecil ini tetap bertahan.
 
Pentingnya pelestarian jajanan tradisional juga berkaitan dengan identitas budaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan unik yang menggambarkan sejarah dan kearifan lokal.
Dengan melestarikan makanan-makanan ini, kita tidak hanya menjaga cita rasa tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya dalam masyarakat. jajanan tradisional menunjukkan keanekaragaman budaya Indonesia yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
 
Mempertahankan eksistensi UMKM jajanan tradisional membutuhkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Program pelatihan, bantuan modal, dan promosi produk lokal dapat membantu pelaku usaha untuk lebih berkembang. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk mendukung produk lokal juga menjadi faktor penentu dalam keberhasilan usaha ini. UMKM dapat memperkenalkan jajanan tradisional kepada audiens yang lebih luas melalui berbagai acara budaya, festival kuliner, dan promosi di platform digital. Dengan cara ini, masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai kekayaan kuliner yang ada di sekitar mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun