Mohon tunggu...
Salma Putri Ashari
Salma Putri Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing Officer

I have a background in Marketing and Writing. This gave me a broad insight into various important aspects such as technology and existing trends.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Widya Load Scanner: Solusi Keberlanjutan Pembangunan Ibu Kota Nusantara

3 Oktober 2024   15:06 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Pribadi

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam RAPBN Tahun Anggaran 2025 disetujui Komisi V DPR RI sebesar Rp116,23 triliun dari sebelumnya Rp75,63 triliun pada Rapat Kerja antara Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR di Gedung DPR, Rabu (11/9/2024). 

Disampaikan melalui laman resmi PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR, mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR mendapatkan tambahan alokasi anggaran sebesar Rp40,59 triliun untuk meningkatkan Dukungan Ketahanan Pangan dan Energi, Renovasi Prasarana Sarana Sekolah, dan keberlanjutan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pasalnya, beberapa proyek yang memerlukan penyelesaian antara lain jalan tol, jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), bandara VVIP, kawasan peribadatan, Kantor Kementerian PUPR, serta proyek lainnya seperti JDU dan JDP SPAM Sepaku Tahap II, jaringan air limbah, sekolah, pasar, dan puskesmas. Selain itu, pembangunan rusun ASN dan hankam juga termasuk dalam daftar prioritas pembangunan.

Sebagai upaya mendukung keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), teknologi memainkan peran krusial dalam menunjang kelancaran operasional. Widya Load Scanner (WLS), sebuah produk teknologi buatan startup asal Yogyakarta, Widya Robotics, hadir sebagai solusi inovatif untuk pengukuran volume material yang diangkut oleh berbagai alat berat dalam proyek konstruksi skala besar. 

Dilengkapi dengan sensor LiDAR (Light Detection and Ranging), Widya Load Scanner mampu melakukan pemindaian dan perhitungan volume material dalam waktu singkat, sekitar 40 detik, dengan tingkat akurasi hingga 99% yang telah tersertifikasi oleh PT Sucofindo.

Mula Damai, Chief Marketing Officer (CMO) Widya Robotics, dalam wawancara eksklusif di kantor Widya Robotics, menyatakan, "Besar harapan kami, Widya Robotics, untuk terlibat dan berkontribusi dalam proyek pembangunan di Indonesia, khususnya pada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Keunggulan Widya Load Scanner akan optimal mendukung kelancaran operasional dan akurasi serta efisiensi proses konstruksi."

Mula Damai, CMO Widya Robotics, menambahkan bahwa beberapa proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah menggunakan Widya Load Scanner. Namun, masih ada proyek yang belum sepenuhnya menyadari manfaat besar dari teknologi ini. Dengan hasil penyajian data secara real-time yang dapat diakses melalui dashboard yang langsung tersinkronisasi ke cloud, manajemen proyek dapat memantau data kapanpun. Selain itu, data yang tersimpan dapat dikonversikan dalam format Excel atau CSV untuk pengecekan lebih lanjut sesuai kebutuhan. 

Selain itu, pengoperasian WLS yang cukup membutuhkan satu operator dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mempercepat proses konstruksi. Dengan akurasi yang tinggi, WLS mampu meminimalisir risiko kesalahan manusia dalam pengukuran volume muatan.

Dinilai dari kebutuhan mobilitas, Widya Load Scanner memiliki dua versi yang dapat memenuhi kebutuhan proyek dengan karakteristik berbeda, yaitu versi statis dan portable. Versi statis ideal digunakan pada proyek jangka panjang yang bersifat permanen dan tidak berpindah-pindah seperti pertambangan. Sedangkan pada versi portable ideal digunakan pada proyek yang membutuhkan mobilitas tinggi untuk berpindah lokasi, seperti pembangunan Jalan Tol dan Bandara VVIP di IKN.

Selain berdasarkan tingkat mobilitas, Widya Load Scanner juga memiliki dua tipe berdasarkan jenis LiDAR yang digunakan pada setiap versinya, yaitu Tipe N dan Tipe C. Kedua tipe ini memenuhi kebutuhan pemindaian berdasarkan jenis material yang dipindai. Tipe N ideal untuk bahan material yang berkilau dan reflektif seperti tanah, batu, dan pasir. Sedangkan Tipe C dirancang untuk material yang berwarna gelap dan menyerap cahaya seperti batu bara, sehingga ideal untuk diadopsi oleh berbagai industri dengan keunggulannya untuk mengukur material yang sulit dipindai oleh tipe lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun