Mohon tunggu...
Salma Putri Ashari
Salma Putri Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing Officer

I have a background in Marketing and Writing. This gave me a broad insight into various important aspects such as technology and existing trends.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Widya Load Scanner Siap Dukung Pemerintah Lanjutkan Infrastruktur Konektivitas

19 September 2024   11:30 Diperbarui: 19 September 2024   11:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Pribadi widya.ai

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dengan alokasi anggaran Rp32,31 triliun pada tahun 2025. Hal tersebut tentunya disampaikan melalui laman resmi PUPR pada 5 September 2024. Disampaikan bahwa, anggaran yang ada ini diprioritaskan untuk pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas, duplikasi jembatan, penggantian jembatan, serta pembangunan flyover, underpass, dan peningkatan konektivitas jalan tol. Dari anggaran tersebut, Rp13 triliun dialokasikan untuk pembangunan 104 km jalan nasional baru dan peningkatan kualitas 1.642 km jalan nasional.

Selain itu,  Ditjen Bina Marga mengalokasikan Rp1,35 triliun untuk skema Padat Karya Tunai (PKT) yang akan menyerap 24.578 tenaga kerja di seluruh Indonesia, dengan target menyelesaikan berbagai pekerjaan infrastruktur jalan dan jembatan nasional. Pada tahun yang sama, pembangunan flyover dan underpass sepanjang 142 meter, termasuk Flyover Sudirman di Sumatera Selatan dan Underpass Bitung di Banten, juga direncanakan dengan anggaran Rp49 miliar.

Untuk proyek jembatan gantung, sebanyak 70 unit direncanakan, dengan 22 unit sudah terkontrak sebesar Rp194 miliar. Sisanya, 48 unit, membutuhkan Rp536 miliar dan akan dilaksanakan dengan skema Multi Years Contract (MYC) 2024-2025. Perubahan lokasi usulan jembatan gantung terjadi karena masalah lahan dan permintaan masyarakat untuk jembatan yang dapat dilewati kendaraan roda empat.

Widya Robotics siap mendukung target pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dengan teknologi unggulannya, Widya Load Scanner. Sejalan dengan komitmen Kementerian PUPR yang akan mengalokasikan anggaran besar untuk pembangunan jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya, Widya Load Scanner diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memaksimalkan efisiensi proyek-proyek besar tersebut.

Widya Load Scanner merupakan teknologi berbasis sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) yang dirancang untuk mengukur volume material yang diangkut oleh truk ataupun dump truck. Dalam pengoperasiannyam Widya Load Scanner hanya membutuhkan waktu pemindaian sekitar 40 detik dengan tingkat akurasi hingga 99% yang telah tersertifikasi oleh PT Sucofindo.

Keakuratan dan kecepatan yang dimiliki oleh Widya Load Scanner ini menjadi keunggulan penting dalam mendukung proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan dapat memastikan material yang digunakan tercatat secara akurat dan meminimalkan potensi human error. Alat ini hanya memerlukan satu operator, dan data yang diperoleh dapat langsung diakses melalui dashboard real-time yang terhubung ke cloud. Data tersebut juga dapat dengan mudah dikonversikan ke dalam format Excel atau CSV untuk pengecekan kapanpun diperlukan, memudahkan manajemen proyek untuk melakukan monitoring secara akurat dan cepat.

Dalam wawancara eksklusif di kantor Widya Robotics, Mula Damai selaku Chief Marketing Officer Widya Robotics, menyampaikan, "Kami di Widya Robotics terus berinovasi agar setiap proyek konstruksi di Indonesia dapat berjalan dengan lebih efisien. Dengan teknologi Widya Load Scanner, kami memastikan penghitungan material lebih cepat dan akurat, sehingga proyek pembangunan bisa lebih terkendali dan tepat waktu."

Widya Load Scanner saat ini tersedia dalam dua versi, yaitu versi statis dan portable yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek. Versi statis sangat ideal untuk proyek jangka panjang yang tidak berpindah-pindah lokasi, seperti proyek batching plant atau pembangunan fasilitas permanen. Sementara itu, versi portable cocok untuk proyek yang memerlukan mobilitas tinggi dengan lokasi yang sering berpindah-pindah, seperti pembangunan jalan dan jembatan yang mendukung logistic Performance Index (LPI) Indonesia.

Selain itu, terdapat dua tipe Widya Load Scanner berdasarkan jenis material yang dipindai, yaitu Tipe-N dan Tipe-C. Tipe-N digunakan untuk material non-reflektif seperti tanah, batu, dan pasir, yang merupakan material utama dalam proyek konstruksi. Tipe-C dirancang khusus untuk material yang lebih kompleks dan cenderung menyerap cahaya, seperti batubara dan material berwarna gelap.

Dengan adanya Widya Load Scanner, harapannya proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk program yang dicanangkan oleh Kementerian PUPR, dapat berjalan lebih efisien, akurat, dan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. Teknologi ini akan menjadi mitra penting dalam mewujudkan pembangunan yang lebih cepat dan transparan, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun