Perkembangan teknologi pada industri olahraga sangat dibutuhkan karena teknologi dapat membantu suatu cabang olahraga menjadi mudah dan lebih efisien waktu serta dapat membuat cabang olahraga tersebut menjadi lebih baik, diciptakannya teknologi ini bisa membantu pelatih dan atlet dalam memaksimalkan berbagai teknik dalam latihan.
Diciptakannya teknologi pelontar alat ini adalah mampu memberikan lontaran bola sesuai dengan kebutuhan secara realistis, seperti shooting, heading, controling, passing, tendangan voli dan tangkapan untuk penjaga kiper bisa dilakukan secara berulang-ulang dan konsisten.
Sistem pelontar bola banyak digunakan secara luas dalam berbagai cabang olahraga contohnya, baseball, tennis, basket, sepakbola, tennis meja. Alat-alat yang digunakan sama untuk melatih teknik-teknik dasar dalam cabang olahraga tersebut.
Alat Pelontar bola futsal yang dikembangkan adalah untuk melatih teknik sehingga dapat mengimplementasikan strategi dan taktik bermain yang lebih variatif kepada pemain, selain itu latihan futsal dapat lebih efektif dapat memanfaatkan tenaga mesin yang dilengkapi dengan berbagai komponen sesuai dengan program latihan yang dibutuhkan.
Seperti banyak hal dalam olahraga, penemuan konsep pelontar bola dalam permainan futsal tidak bisa diatribusikan kepada satu individu tunggal. Permainan futsal berkembang dari permainan sepak bola yang dimainkan di dalam ruangan, dan konsep pelontar bola adalah bagian integral dari strategi permainan ini.
Namun demikian, sejumlah individu dan organisasi berkontribusi pada perkembangan dan standarisasi peraturan futsal, yang mungkin telah mempengaruhi peran dan strategi pelontar bola. Misalnya, Federasi Futsal Dunia (FIFUSA) yang kemudian menjadi Federasi Internasional Sepak Bola Asosiasi (FIFA) mengembangkan aturan dan standar untuk permainan futsal, mungkin termasuk peran pelontar bola.
Lebih lanjut, pelatih, pemain, dan inovator dalam komunitas futsal di berbagai negara juga telah berperan dalam mengembangkan strategi dan teknik dalam permainan ini, termasuk strategi penggunaan pelontar bola.
Jadi, sementara tidak ada individu yang secara spesifik dapat disebut sebagai "penemu" pelontar bola dalam futsal, konsep tersebut berkembang sebagai bagian dari evolusi permainan futsal oleh banyak kontributor dari seluruh dunia.
Sistem kerja alat pelontar bola dengan menggunakan bola futsal untuk keterampilan teknik permainan futsal adalah melontar bola sesuai dengan kebutuhan pada saat latihan dengan mengatur derajat ketinggian sesuai dengan yang diinginkan, serta mengatur kecepatan motor pada saat latihan berbagai teknik permainan futsal, maka pada box panel terdapat delapan tombol panel dan dua buah PWM atur kecepatan pada pelontar bagian atas yang berfungsi untuk mengatur sistem kerja alat pelontar bola futsal. Adapun tombol yang terdapat pada box panel yaitu: (1) dua buah tombol berfungsi sebagai pelontar atas sebelah kiri dan kanan, (2) dua buah tombol suplay pelontar kiri dan kanan pada pelontar atas, (3) dua buah tombol suplay otomatis untuk pelontar atas dan bawah, (4) satu buah tombol berfungsi untuk kipas pendingin, (5) dan satu buah tombol untuk pelontar bagian bawah.
Kelebihan:
Analisis Kinerja yang Lebih Mendalam: Teknologi dapat menyediakan analisis yang lebih mendalam tentang kinerja pelontar bola futsal. Sensor yang terpasang pada bola atau peralatan pelontar bisa memberikan data tentang kecepatan, presisi, dan arah lemparan. Ini membantu pelatih dan pemain untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam kinerja mereka.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!