Mohon tunggu...
Salman Unram
Salman Unram Mohon Tunggu... Dosen - Tuntut dan sebarkan ilmu yang bermanfaat bagi sesama.

Teknik Mesin solidarity forever.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Potensi Penerapan Pembangkit Listrk Tenaga Sampah Kota Madya Mataram

6 Agustus 2019   11:10 Diperbarui: 6 Agustus 2019   11:28 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skema pembangkit listrik tenaga sampah.

Listrik Padam, Berbahagialah kata Don Zakiyamani di Kompasiana (06 Agustus 2019). Tapi listrik padam di sini bukan karena ingin rehat dari aktivitas elektrik, tapi ini momen yang layak direnungkan jika selama ini listrik di sekeliling kita kebanyakan hanya mengandalkan  bahan bakar batu bara. Dua hal utama menghantui dari bahan bakar ini yaitu sumbernya yang terbatas yang suatu saat akan habis. 

Kedua, metode distribusinya yang masih konvensional yaitu shipping yang beresiko mengalami hambatan alam di perairan selama pengangkutan. Karena itu ada perlu upaya pemakaian bahan bakar atau sumber listrik alternatif. Salah satunya adalah sampah domestic. Sampah bisa menjadi sumber bahan bakar pembangkit listik.    

Pengelolaan sampah di tanah air masih dilakukan secara tradisional. Sampah pasar atau rumahan dikumpulkan nantinya petugas sampah setempat akan mengangkutnya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Hal yang sama juga terjadi di Mataram, NTB.

Sementara itu di sisi lain volume sampah di Kota Mataram terus bertambah. Saat ini, volume sampah mencapai 400 sampai 500 ton per hari, seperti diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwan Rahadi (Lombok Post, Januari 2019).

Saat ini kapasitas yang bisa ditampung armada milik Dinas Kebersihan hanya 65 persen dari ratusan ton sampah ke TPA. Sementara sisanya, terpaksa dilempar ke bank sampah dan para pengepul untuk diolah kembali.

Apa yang dilakukan oleh negara Swedia bisa menjadi contoh terbaik. Dari 4,4 juta ton limbah rumah tangga yang diproduksi oleh negara setiap tahun, 2,2 juta dikonversi menjadi energi dengan proses yang disebut Waste-to-Energy (WTE). 

Yaitu mengolah sampah domestic menjadi sumber energy melalui  PLTSa (Pembangkit Listrik tenaga Sampah). Pembangkit tenaga listrik dari sampah di Swedia mampu mencukupi kebutuhan panas 950.000 rumah tangga dan memasok listrik bagi 260.000 rumah di seluruh negeri.

Analisa Penerapan PLTSa di Mataram

Rata-rata sampah yang dihasilkan Kota Mataram sekitar 400 -- 500 ton setiap harinya. Volume sampah diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun, maka dari itu untuk mengantisipasi adanya peningkatan  penimbunan sampah perlu dilakukan penekanan terhadap peningkatan volume sampah dengan mengolah sampah menjadikan energi listrik yang ramah lingkungan melalui PLTSa. 

Jika sampah tersebut diolah menjadi sumber energi alternatif tentunya akan sangat bermanfaat baik dalam penyediaan kebutuhan energi listrik maupun menambah pasokan cadangan energi listrik nasional.

Pada dasarnya PLTSa adalah PLTU berbahan bakar sampah sehingga pada prinsip kerjanya tidaklah jauh berbeda jika dibandingkan dengan prinsip kerja PLTU pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun