Mohon tunggu...
Salman Rushdy
Salman Rushdy Mohon Tunggu... Lainnya - XI IPS 2 - SMAN 28 Jakarta

Tugas Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Sexting pada Remaja

30 Agustus 2020   02:45 Diperbarui: 30 Agustus 2020   03:02 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena pornografi di kalangan remaja saat ini sangatlah mengkhawatirkan. Tak hanya dari industri pornografi, tetapi juga ada kecenderungan remaja itu sendiri yang membuat materi pornografi dan menyebarkan di antara teman-temannya yang dapat berimbas viral di dunia maya. 

Fenomena ini dikenal dengan istilah sexting. Sexting berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata yaitu sex dan texting.

Sex yang umumnya dapat diartikan sebagai hal-hal yang merujuk pada alat kelamin, ketelanjangan, hubungan seksual, dan kegiatan-kegiatan yang dapat membangkitkan hasrat seksual. Adapun texting dapat diartikan sebagai membuat atau berbagi pesan berupa foto, gambar, atau video melalui ponsel.

Dari kedua kata tersebut dapat diartikan bahwa sexting ialah kegiatan mengirim pesan yang berbau unsur seks berupa foto, gambar, maupun video melalui ponsel atau telepon genggam. Fenomena ini tentu saja akan berdampak negatif pada generasi-generasi remaja masa kini dan mendatang.

Mengingat hal tersebut, ada beberapa faktor yang menjadi latar belakang terjadinya fenomena tersebut. Di antaranya ialah dengan adanya teknologi yang semakin canggih, tidak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab atau predator di kalangan remaja yang berupaya menanamkan pikiran yang salah tentang seks dengan maksud dan tujuan yang terselubung mulai dari mengambil keuntungan baik materiil maupun non materiil.

Faktor penyebab fenomena ini juga disebabkan karena banyaknya kalangan remaja yang kurang akan pendidikan agama dan pendidikan tentang seks. Banyak dari mereka yang berpacaran melampaui batas wajarnya. Mereka juga mengharapkan lebih dari sekedar pacaran, hingga mengharapkan untuk melakukan hubungan seksual.

Sebagian dari mereka juga ada yang beranggapan bahwa nilai seseorang perempuan tergantung pada bagaimana ia mampu memuaskan hasrat dan tuntutan seksual laki-laki, sehingga banyak perempuan yang melakukan sexting pada pacarnya dengan alasan sebagai bukti sayang pada pacarnya tersebut.

Hal-hal inilah yang menyebabkan generasi remaja saat ini dapat semakin hancur dan kehilangan arah. Sangat disayangkan bagi para remaja yang melakukan sexting maupun seks bebas yang dapat berimbas pada masa depannya.

Oleh karena itu, pendidikan agama dan pendidikan seks sangatlah penting untuk diterapkan pada kehidupan remaja saat ini dan harus menjadi landasan utama untuk membentuk serta membangun generasi remaja yang sadar akan pemahaman tentang seks yang benar. Dengan begitu, diharapkan generasi remaja-remaja saat ini dapat menjadi generasi yang semakin cerah dan terdepan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun