Mohon tunggu...
Purwanto Indarso
Purwanto Indarso Mohon Tunggu... wiraswasta -

mendambakan hidup damai tanpa kerusuhan lagi. KAsih sayang akan menyatukan kita dalam suasana kekeluargaan yg diselimuti kedamaian

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Herr Mannfred yang Jatuh Cinta pada Bahasa Indonesia

10 Februari 2012   22:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:48 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sewaktu  balik ke Jerman saya melihat bule yang kira kira sudah umur 50 an di bandara Kuweit. Sesekali ia memperhatikan saya. Ini bukan khas bule, karena mereka biasanya tak suka menatap orang lain, itu tak sopan. Sewaktu saya di pesawat saya menyadari bahwa saya duduk sedamping dengan bule itu.

"Thank you," kataku saat ia bangkit dari kursinya karena memudahkan saya masuk ke tempat duduk saya.

Saya melihat dari tadi ia pegang lembaran catatan seperti anak kuliahan, penuh coret-coretan tapi agak rapi. cuma saya tak tahu apa tulisannya karena tentu tak sopan memperhatikan orang lain.

"Dari Indonesia ya?" tanyanya, tentu agak kaget saya ada bule di pesawat Kuweit ngomong Indonesia, di samping saya lagi.

Saat itu kami pun memulai pembicaraan.

"Ini saya sedang belajar bahasa Indonesia" katanya sambil memperlihatkan lembaran lembaran coret coretannya itu. Wah itu ternyata bahasa Indonesia kirain tadi ngerjain proyek apa sibuk sekali membaca sambil garis-garis bawahi.

"saya sedang mempelajari peribahasa seperti, Orang Batak Bagaikan Katak di Bawah  Tempurung," katanya melucu. Tentu kami ngakak. Dia adalah Herr Mannfred, kami kenalan selanjutnya. Ia selalu menyempatkan  berlibur ke Indonesia se sibuk apapun dia. Biasanya tempat tujuannya adalah  Sumatra Utara, di sana dia tinggal di keluarga batak, kalau nggak salah.

"Kok bisa Pak Manffred belajar bahasa Indonesia?" tanyaku.

"Ya saya suka," katanya sambil bercerita bahwa ia bisa bahasa Itali, Perancis (ia guru bahasa Perancis di Philipina sehingga ia bisa juga bahasa Tagalog). Ia pernah belajar bahasa Thailand tapi berhenti. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang tengah ditekuninya saat ini.

"Saya harus tahu bahasa di luar bahasa Eropa dan pilihan saya waktu itu jatuh ke bahasa Thai(land). Saat mahasiswa saya belajar bahasa Thailand, tapi sulit sekali, akhirnya saya berhenti," katanya.

Selajutnya ia kebingungan apakah ia harus belajar bahasa Jepanag atau China kalau tak salah. Ia terbentur pada beberapa masalah, bisa jadi ia menyebutkan waktu itu soal tulisan atau huruf Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun