Mohon tunggu...
Muhammad Salman Alfarizy Y.P.
Muhammad Salman Alfarizy Y.P. Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknik Informatika

Saya Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Teknik Informatika.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Metode TOPSIS Penting untuk Sistem Pendukung Keputusan Pendidikan?

9 Oktober 2024   11:39 Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:39 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mengapa Metode TOPSIS Penting untuk Sistem Pendukung Keputusan Pendidikan?

Di era teknologi informasi saat ini, berbagai sektor telah memanfaatkan teknologi untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien, termasuk sektor pendidikan. Dalam artikel berjudul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS yang diterbitkan oleh Amelia Nur Fitriana, Harliana, dan Handaru pada tahun 2015 di Citec Journal, penulis membahas tentang bagaimana metode TOPSIS dapat diterapkan untuk menentukan prestasi akademik siswa secara objektif dan komprehensif. Artikel ini menyoroti masalah yang dihadapi MA Darul Masholeh, di mana penentuan prestasi akademik siswa sebelumnya dilakukan secara manual, menggunakan nilai rapor sebagai satu-satunya indikator. Penilaian yang kurang optimal ini sering kali memakan waktu lama dan tidak selalu mencerminkan kinerja siswa secara keseluruhan.

Menurut Fitriana et al. (2015), sistem pendukung keputusan berbasis TOPSIS dapat memproses berbagai kriteria untuk menilai prestasi siswa, seperti hafalan Al-Qur'an, rata-rata nilai rapor, absensi, dan piagam prestasi. Dalam artikel tersebut, penulis menjelaskan bahwa penggunaan metode ini memungkinkan pengambil keputusan untuk menentukan alternatif terbaik berdasarkan jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Proses penentuan siswa berprestasi menjadi lebih objektif karena tidak hanya bergantung pada nilai rapor, tetapi juga mempertimbangkan beberapa indikator lainnya. Dengan TOPSIS, hasil perhitungan menunjukkan bahwa siswa terbaik adalah Wildan dengan nilai preferensi relatif 0,66, diikuti oleh Ratna dengan 0,64, dan seterusnya.

Artikel ini menunjukkan potensi besar teknologi informasi untuk mengatasi tantangan penilaian prestasi di sektor pendidikan. Hal ini bukan hanya tentang efisiensi waktu, tetapi juga akurasi dan keadilan dalam menilai kemampuan siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

***

Penggunaan metode TOPSIS dalam sistem pendukung keputusan akademik menawarkan solusi yang lebih akurat dan cepat dibandingkan dengan penilaian tradisional yang hanya mengandalkan satu indikator. Di MA Darul Masholeh, misalnya, penentuan prestasi siswa sebelumnya menggunakan nilai rapor sebagai satu-satunya kriteria. Dalam situasi ini, siswa dengan keterampilan atau prestasi non-akademik mungkin tidak mendapatkan pengakuan yang sesuai karena tidak ada sistem yang menilai secara holistik. Melalui metode TOPSIS, enam kriteria ditetapkan untuk menentukan prestasi akademik: hafalan Al-Qur'an, nilai rata-rata rapor, nilai minimum, absensi, total nilai, dan piagam prestasi. Hal ini memungkinkan sekolah untuk memberikan penghargaan secara lebih adil kepada siswa yang memenuhi berbagai aspek.

TOPSIS yang dikembangkan oleh Hwang dan Yoon pada tahun 1981 adalah metode multi-kriteria yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan memilih alternatif terbaik dari beberapa opsi. Pada penelitian ini, Fitriana et al. (2015) menunjukkan bagaimana metode ini diterapkan dalam konteks pendidikan, di mana 20 alternatif siswa dinilai berdasarkan enam kriteria yang relevan. Dengan menggunakan rumus matematis untuk mengukur jarak dari solusi ideal positif dan negatif, TOPSIS memberikan hasil peringkat yang objektif. Di penelitian ini, Wildan, dengan nilai preferensi 0,66, terpilih sebagai siswa berprestasi pertama, diikuti oleh Ratna dengan nilai 0,64. Penilaian semacam ini tidak hanya memudahkan pihak sekolah dalam menentukan siswa berprestasi, tetapi juga memberikan siswa pemahaman yang lebih luas tentang aspek-aspek apa saja yang perlu mereka tingkatkan.

Manfaat penerapan TOPSIS juga diperlihatkan dalam penelitian lain. Aulia (2013), misalnya, menggunakan TOPSIS untuk seleksi penerima beasiswa dengan kriteria yang mencakup IPK, penghasilan orang tua, dan jumlah tanggungan. Hasilnya menunjukkan bahwa TOPSIS berhasil menghasilkan daftar peringkat yang akurat, membantu proses seleksi berjalan lebih cepat dan transparan. Dalam penelitian Fitriana et al., hasil yang sama terlihat---metode ini terbukti memiliki akurasi tinggi dengan proses yang lebih efisien, yang sangat penting di era digital saat ini.

Dengan rata-rata frekuensi penggunaan sistem pendukung keputusan berbasis teknologi yang semakin meningkat, adopsi metode seperti TOPSIS di lembaga pendidikan dapat membawa dampak positif yang signifikan. BNPB mencatat bahwa sekitar 80% dari sekolah di Indonesia telah memanfaatkan teknologi untuk kegiatan administratif, dan penerapan sistem penilaian berbasis TOPSIS bisa menjadi langkah selanjutnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pada akhirnya, penggunaan metode ini tidak hanya mendorong transparansi dan akurasi, tetapi juga menyiapkan siswa untuk masa depan di mana mereka dinilai secara menyeluruh berdasarkan berbagai aspek yang mencerminkan keterampilan dan prestasi mereka.

***

Secara keseluruhan, penerapan metode TOPSIS dalam sistem pendukung keputusan untuk menentukan prestasi akademik siswa, seperti yang dijelaskan dalam artikel oleh Fitriana et al. (2015), menunjukkan bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dengan pendidikan untuk meningkatkan proses penilaian. Metode ini tidak hanya memberikan cara yang lebih efisien dan objektif dalam menentukan siswa berprestasi, tetapi juga menekankan pentingnya penilaian yang komprehensif dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan beberapa kriteria, TOPSIS memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kinerja siswa, sehingga keputusan yang diambil oleh sekolah menjadi lebih tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun