Solusi Digital Branding Berbasis Web bagi UMKM
Dalam era digital ini, kemampuan sebuah bisnis untuk bertahan dan berkembang sangat bergantung pada kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi informasi. Di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Maret 2021, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta unit, yang menyumbang 61,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan Rp 8.573,89 triliun. Lebih lanjut, UMKM juga berhasil menyerap 97% tenaga kerja nasional dan mengumpulkan 60,42% dari total investasi di Indonesia. Angka-angka ini menunjukkan betapa signifikan peran UMKM dalam stabilitas dan pertumbuhan ekonomi negara.
Namun, di tengah persaingan global dan perubahan perilaku konsumen yang semakin digital, UMKM dihadapkan pada tantangan besar dalam memasarkan produk mereka secara efektif. Di sinilah digital branding memainkan peranan penting. Digital branding memberikan kesempatan bagi UMKM untuk meningkatkan visibilitas produk mereka di pasar global dengan cara yang lebih mudah dan efisien. Promosi berbasis teknologi, seperti melalui website dan media sosial, tidak hanya memungkinkan UMKM untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, tetapi juga membantu mereka bersaing dengan bisnis yang lebih besar dan lebih mapan.
Melalui artikel "Analisis dan Perancangan Sistem Digital Branding UMKM Berbasis Web dalam Membantu Promosi dan Pemasaran Produk" oleh Kurniawan et al. (2022), dibahas bagaimana penerapan digital branding yang tepat dapat membantu UMKM meningkatkan daya saing mereka. Dengan menggunakan pendekatan pengembangan sistem berbasis Waterfall, penelitian ini menawarkan solusi berupa sistem digital branding berbasis web yang dirancang khusus untuk UMKM.
***
Artikel karya Kurniawan et al. (2022) menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana digital branding dapat menjadi kunci bagi UMKM untuk berkembang di era digital. Mengingat bahwa pengguna internet di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 64,8% dari populasi atau sekitar 171,17 juta jiwa, hal ini menunjukkan potensi pasar digital yang sangat besar untuk dimanfaatkan oleh UMKM. Branding melalui media digital seperti website memungkinkan UMKM untuk menampilkan produk mereka secara lebih profesional dan menjangkau konsumen di luar batas wilayah geografis.
Dalam konteks ini, model pengembangan sistem yang digunakan oleh Kurniawan et al. adalah model Waterfall, salah satu pendekatan yang umum dalam pengembangan perangkat lunak. Model ini terdiri dari beberapa tahap: mulai dari analisis kebutuhan, desain, implementasi, hingga pemeliharaan sistem. Untuk proyek digital branding UMKM, proses ini dimulai dengan melakukan survei kebutuhan di Desa Bategede, di mana informasi penting terkait fitur yang diperlukan dalam sistem dikumpulkan dari UMKM setempat. Hal ini mencerminkan bahwa pendekatan yang digunakan sangat berfokus pada kebutuhan pengguna (UMKM), sehingga memastikan bahwa sistem yang dikembangkan relevan dan dapat digunakan secara efektif.
Sistem yang dikembangkan menggunakan PHP dan framework Laravel, teknologi yang handal dan fleksibel untuk membangun aplikasi berbasis web. Keuntungan dari sistem ini adalah kemampuannya untuk menampilkan produk UMKM secara lebih menarik dan profesional, dengan menambahkan fitur-fitur penting seperti integrasi dengan media sosial, e-commerce, dan WhatsApp. Selain itu, antarmuka pengguna yang dirancang dengan Figma memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengelola informasi UMKM dengan mudah, baik dari sisi admin maupun pelanggan.
Pentingnya digital branding tidak hanya berhenti pada visibilitas produk. Sistem yang dikembangkan oleh Kurniawan et al. juga menekankan efisiensi dan kemudahan dalam mengelola data dan transaksi. Dalam dunia yang semakin cepat dan terhubung, kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi menjadi faktor kunci. Dengan sistem ini, UMKM dapat memanfaatkan internet sebagai saluran komunikasi yang lebih luas, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan produk mereka.
Penelitian ini juga menggarisbawahi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh UMKM dalam memasuki dunia digital. Banyak UMKM yang mungkin belum memiliki sumber daya atau pengetahuan yang memadai untuk mengembangkan strategi digital branding mereka sendiri. Oleh karena itu, kehadiran solusi yang siap pakai seperti yang ditawarkan oleh sistem ini sangat membantu, terutama bagi UMKM yang baru memulai langkah mereka dalam memanfaatkan teknologi digital.