Â
 Penelitian terbaru berfokus pada pengembangan terapi target molekuler dan pendekatannon-invasif lainnya. Penggunaan suplemen probiotik, misalnya, sedang dieksplorasi untuk meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus, yang berpotensi mengurangi inflamasi saluran cerna dan gejala GERD. Papadopoulos et al.( 2023) melaporkan hasil awal yang menjanjikan dengan penggunaan probiotik tertentu dalam manajemen GERD.
Â
 KesimpulanÂ
Â
 Pencegahan GERD memerlukan pendekatan multifaset yang mencakup modifikasi gaya hidup, intervensi medis, dan potensi inovasi terapeutik. Implementasi strategi pencegahan yang efektif tidak hanya dapat mengurangi beban penyakit secara individual tetapi juga menurunkan beban ekonomi pada sistem kesehatan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan intervensi pencegahan dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan GERD.
Â
 ReferensiÂ
Â
 1. Bhardwaj, A., et al.( 2021)." Epidemiology of GERD in Different Regions of the World."Journal of Gastroenterology, 56( 3), 189- 197.
 2. Johnson, T., & Jones, M.( 2020)." Salutary Influences on Gastroesophageal Influx Disease An Overview and Recent Advances."Gastroenterology Review, 66( 2), 110- 120.