wahai Kasih
dalam kubangan yang kotor aku berasal dari air yang suci dari langitmu
lalu aku masuk dalam lubang terinjak oleh kaki-kaki yang mencari jalan
aku tebawa dan sebagianku tertinggalÂ
aku menempel di kulit berdaki
sebagianku menunggu mentari
dengan handuk aku dihilangkan
sebagianku tetap diam
kemudian terinjak dan menempel lagi
lalu aku menyatu dalam terik lagi
terik menarik hari berganti aku kau sucikan lagiÂ
bergumul dalam awan abu-abu
aku tak jua mengenal diriMu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!