peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas
pemilik langkah yang enggan mundur
walau udara memanas di dalam kepala
walau jantung berdetak tak kenal jeda
walau nafas begitu akrab pada debu dan asap
bising menjelma sinyal
sebagai pertemuannya dengan Pencipta
peluru melesat. menembus kepala. satu teman mati dengan senyum tertempel pasir abu
"Ayah..."
teriakan panjang bocah penggenggam batu keyakinan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!