nafasku setangkai kayu yang patah terhantam besi dan bajaÂ
jangan buang, tengoklah sejenak sesampah ini. ada yang masih ingin ku sanggah
yang senantiasa membawa darah
tak lama, kini ku terpa
sebelum kau bakar tubuhku, setiap dingin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!