aku di atas sampan retak. meninggalkan kamu dalam bayang-bayang luka masa silam
pada ranting-ranting berbalut lumut dingin
sepi menjelma hujan pisau berjatuhan menusuk-nusuk tubuh, menyeluruh
Â
degup jantung lepas-tenggelam dalam gelisah aku menatap ujung pandang
lalu wajahmu mengangin ke pandang matakuÂ
sesal menghabisiku di perjalanan menjauhimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!