Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bocah Kecil Bicara Neraka

4 Oktober 2020   01:55 Diperbarui: 4 Oktober 2020   02:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

seorang bocah kulit legam, mata tajam, bersyahwat peluru
berkelamin tegak tak terkendali
berhati gaduh
ia kencing sambil tiduran
menembak langit di malam muda
lalu panik merasa berdosa
Iya lari terbirit-birit
entah kenapa sampainya dikuburan

ia kelelahan
tiba-tiba perutnya lapar
ia memakan darah teman-temannya yang mati di telan mimpi ibu bapaknya yang juga menelan mimpi nenek moyangnya
ketika kenyang, tak ada soal
tuntas semua rindu-rindu di kepalanya

ia berpikir; dosa, api, siksa
mulai malam sampai fajar ia bunuh diri sebagai pendosa
lalu dalam proses mati, ia bertemu sesosok malaikat berkulit hitam bersayap putih
perbincangan yang mengenang pekat di dalam sukmanya;
apakah dosa bisa lupa siapa pembuatnya?
malaikat mengolok, tidak bisa dosa tidak bisa ingat, juga tidak bisa lupa, karena dosa itu tidak hidup 

si bocah justru lega
baiklah ayo berangkat, senyumnya


si bocah berangkat mati lelap
tak ada ketakutan dan kebimbangan lagi di hatinya.
malaikat terbang membawanya kepada Tuhan
si bocah sudah menjelma dosa
ia mati dan tak takut disiksa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun