Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sejak Gelap

4 September 2020   11:01 Diperbarui: 24 Maret 2021   11:17 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di pinggir kali
musim dingin tiba, jari-jari tidak bertenaga
tidak ada daya cipta
tidak berdaya untuk berkata
gigi bergetar
pohon-pohon melengkung mati-matian
tak ada api-api
panci kosong, dapur sepi. ya, dapur di serambi pohon rindang
tak ada daya cipta
hanya gigil diserbu angin
di pinggir kali
dinding-dinding kardus mencoba jadi juru selamat
dari gilanya musim dingin
tapi perut lapar tak mempan diganjal batu kali
tak mempan pakai kain rombeng bolong-bolong untuk berhangat sampai pagi
maka gigil berangkat pergi
kala terusik matahari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun