Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki dengan Rembulan di Matanya

26 April 2020   06:21 Diperbarui: 26 April 2020   06:22 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lelaki dengan rembulan di matanya
menarik mundur tubuhnya dari kerumunan wajah-wajah kemerahan. sebab wajahnya penuh debu pekat kehitaman.
ia tak punya sabun muka jarang gosok gigi, lebih sering gosok kantong celana lalu gosok-gosok dadanya yang memendam gelombang


tegopoh-gopoh melangkah

lelaki dengan rembulan di matanya pergi dari kesesakkan anggur malam dan tari-tarian penuh birahi
sebab tak bersepatu kakinya bengkak terinjak lawan mainnya
di trotoar di ujung malam kupingnya bergerak-gerak merogoh-rogoh syair tuhan,
menyenggol dadanya yang ngap


lelaki dengan rembulan di matanya
akhirnya lolos dan berhasil kabur


mencari air kali untuk mandi wajib dan berwudhu. lelaki dengan rembulan di matanya membasuh wajahnya yang bertumpuk kata-kata


telah ia kumpulkan sejak senyum manis pecandu khayal di meja judi


puisi memanggil-manggil dan terangin-angin. mengajaknya bersajak ria
di barisan sujudnya kata cinta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun