Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sentuh Hilang

8 Maret 2020   11:38 Diperbarui: 8 Maret 2020   11:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang sungkan hadir memaksa mata membuka tabir 

memandang dari atap bulan perlahan buyar dipecah langit 

menengok ke layar 

sebuah layar selalu digenggam melebihi sebatas iman 

sebuah layar percepatan informasi menampakkan dampak yang redup sekaligus terang dalam satu tempat yang membingungkan 

aku bertanya; tetapi pertanyaan hanya hasil padaku

padamu sebuah duga menduga gelap sebagai mati 

sebagai kuburan 

sebagai kesulitan 

sebagai keterpurukan 

menduga hidup selalu api 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun