Mohon tunggu...
salman fatahillah
salman fatahillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang terobsesi dengan dunia teknologi tanpa melupakan realita diri sebagai makhluk sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingkah memilih lingkungan pertemanan di perguruan tinggi

23 Juni 2024   09:03 Diperbarui: 23 Juni 2024   09:29 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melanjutkan studi ke perguruan tinggi merupakan salah satu upaya seseorang untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Seorang siswa yang memulai kehidupannya sebagai mahasiswa tentunya dihadapi dengan lingkungan yang baru, baik itu berupa teman sesama jurusan maupun organisasi. Seorang mahasiswa dihadapkan pada lingkungan yang berbeda dimana saat ini keputusan dapat dipilih oleh diri sendiri dengan mempertimbangkan akibat dari keputusan tersebut. Lingkungan baru yang terkesan lebih bebas, memaksa seseorang yang terjun dalam dunia kampus untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. 

Dalam proses belajarnya di perguruan tinggi, tidak jarang seorang mahasiswa lupa dan kehilangan fokus terhadap tujuan yang diperjuangkannya. Hilangnya fokus mahasiswa terhadap proses perkuliahan dapat membuatnya lupa tujuannya kuliah sehingga berakhir pada nilai yang jelek, waktu studi yang tidak sesuai target, bahkan drop out dari perguruan tinggi. Banyak hal yang menjadi faktor hilangnya fokus pada mahasiswa, salah satunya adalah lingkungan yang buruk. Dalam proses interaksi sosialnya pada perguruan tinggi, mahasiswa dihadapkan dengan banyak pilihan dalam menentukan lingkungan dan teman. Diantara banyak pilihan tersebut, ada saja yang lebih memilih lingkungan yang buruk dan tidak mendukung proses belajar. Lingkungan dan teman yang buruk dapat menjadikan mahasiswa kehilangan fokusnya dalam menggapai tujuan dari belajar di perguruan tinggi.

Lingkungan dan teman dapat menjadi salah satu faktor yang membentuk karakter diri manusia. seseorang cenderung untuk berusaha menjadi sama dengan lingkungan sekitarnya. Kecenderungan tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satu yang menjadi sebab seseorang cenderung untuk menjadi sama dengan lingkungannya adalah keinginan manusia untuk dianggap normal dan cocok oleh lingkungan sekitarnya. Tidak jarang seorang remaja atau bahkan anak kecil mencoba rokok hanya karena banyak temannya yang merokok. Kecenderungan ini juga yang akhirnya dapat menjadi penentu karakter mahasiswa selama menjalani proses belajar. Lingkungan yang baik dapat menjadi faktor pendukung proses belajar dan sebaliknya terhambatnya proses belajar mahasiswa dapat disebabkan oleh lingkungan yang buruk dan tidak mendukung.

Lingkungan dan lingkaran pertemanan yang baik merupakan aspek yang sangat penting dalam menjalani proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dengan lingkungan yang mendukung, proses belajar dan tujuan belajar dapat diselesaikan dan diraih dengan lebih mudah. Namun sebaliknya, lingkungan dan pertemanan yang buruk dapat menjadi penghambat seorang mahasiswa dalam menjalani proses belajar dan meraih tujuannya. Oleh karena itu, penting bagi seorang mahasiswa untuk memilih lingkungan serta pertemanan yang baik dengan mempertimbangkan aspek kecenderungan manusia untuk menjadi sama dengan lingkungannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun