Dalam sebuah upaya dalam memancarkan semangat toleransi dan kerukunan antar umat beragama, mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang yang bertempat di kelurahan Petompon kecamatan Gajahmungkur bersama beberapa warga dari kelurahan Petompon mengambil inisiatif dengan mengunjungi Pura Agung Giri Natha, salah satu tempat ibadah umat Hindu yang terletak di kelurahan Bendungan kecamatan Gajahmungkur.
Sebagai implementasi dari konsep moderasi beragama, mereka memilih langkah ini sebagai upaya untuk membangun jembatan antara pemeluk agama yang berbeda. Selama kunjungan , mahasiswa-mahasiswa tidak hanya memberikan contoh konkret tentang pentingnya menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan, tetapi juga berusaha keras untuk menanamkan konsep moderasi beragama kepada seluruh anggota kelompok.
Di dalam kompleks Pura Agung Giri Natha, mereka diterima dengan tangan terbuka oleh para penganut agama Hindu. Dalam suasana saling menghormati, mahasiswa-mahasiswa dari UIN Walisongo mendapatkan kesempatan untuk berdialog dan berdiskusi dengan para pemuka agama Hindu.
Selama kunjungan ini, mahasiswa-mahasiswa KKN mengadakan sesi tanya jawab yang penuh interaktif, di mana pertanyaan-pertanyaan mengenai ajaran, tradisi, dan nilai-nilai yang diyakini oleh agama hindu dapat diutarakan dengan terbuka dan hormat. Ini menjadi kesempatan yang sangat berharga bagi mereka untuk mendalami pemahaman tentang moderasi beragama, yang menekankan pada pentingnya menjaga keseimbangan antara keyakinan pribadi dan toleransi terhadap orang lain.
Dalam sebuah kesempatan, I Gusti Ketut Susila yang merupakan pengempon dari Pura Agung Giri Natha memberi respon terhadap kunjungan mahasiswa kkn
"Yang pasti merupakan suatu kebahagiaan bagi kami menerima kunjungan mahasiswa UIN, dengan alasan yang pertama ialah menandakan bahwa indonesia yg menjunjung semangat kebhinekaan dan moderasi beragama masih dijalankan dalam kehidupan pendidikan serta memberi kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan ajaran Veda tanpa berniat maupun dalam tuduhan konversi agama. Klarifikasi ajaran veda melalui diskusi yg dilakukan adik-adik mahasiswa membuat segala prasangka buruk menjadi pupus dan beroutput menjalin persatuan dalam kemanusiaan baik dalam persamaan maupun perbedaan ajaran yang ditemukan."
Kunjungan ini tidak hanya menjadi salah satu progam kerja dalam perjalanan mereka selama KKN, tetapi juga merupakan tonggak penting dalam usaha bersama menuju masyarakat yang lebih inklusif, berpegang pada nilai-nilai saling menghormati, dan menghargai pluralitas kepercayaan. Melalui upaya seperti ini, diharapkan bahwa semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk menjadi agen perdamaian dan toleransi, membangun masa depan yang lebih cemerlang bagi bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H