Di tengah hiruk pikuk kota Bandung, di sebuah gang sempit yang terlupakan, hiduplah seorang gadis bernama Fitri. Usianya baru 16 tahun, namun beban hidup yang berat sudah menempel erat di pundaknya. Senyum tipis yang selalu menghiasi wajahnya menyimpan luka yang tak terobati, sebuah kisah pilu yang terpendam di balik pernikahan dini yang dipaksakan.
Kisah Fitri berawal dari pergaulan bebas yang menjerumuskannya ke dalam jurang hitam. Ia terjebak dalam lingkaran setan yang memaksa dirinya untuk menikah muda, sebuah keputusan yang diambil bukan atas dasar cinta, melainkan untuk menutupi aib yang telah terlanjur terjadi.
"Saat itu aku masih sangat muda, naif, dan mudah terpengaruh," ujar Fitri, suaranya bergetar menahan tangis. "Aku terjebak dalam pergaulan yang salah, dan akhirnya aku hamil. Keluarga kami tak punya pilihan lain selain menikahkan aku dengan cepat."
Suaminya, seorang pemuda bernama rio , yang lebih tua setahun darinya, ternyata juga terjerumus dalam dunia hitam. Rio adalah pemuda nakal yang kerap kali terlibat dalam tindak kriminal. Pernikahan mereka, yang dibalut dengan kepura-puraan dan tekanan, tak mampu menutupi kenyataan pahit yang menanti di depan.
"Aku berharap pernikahan ini bisa menjadi awal yang baru, tapi ternyata aku salah," lanjut Fitri, matanya berkaca-kaca. "Aku merasa terjebak dalam mimpi buruk yang tak berujung."
Puncak penderitaan Fitri terjadi ketika Rio ditangkap polisi karena kepemilikan narkoba. Kehidupan Fitri semakin terpuruk. Ia harus menanggung beban hidup seorang diri, tanpa suami yang bisa diandalkan.
"Saat Rio ditangkap, aku benar-benar hancur," ujar Fitri, air matanya menetes deras. "Aku merasa terlupakan, terabaikan. Aku tak tahu harus berbuat apa, kemana harus mengadu."
Kisah Fitri menjadi viral di media sosial. Banyak orang yang bersimpati dan mengutuk tindakan Rio yang tega menghancurkan hidup Fitri. Namun, di balik sorotan media, kasus Fitri perlahan tenggelam, terlupakan oleh hiruk pikuk berita lainnya.
"Kasusku ditutup, seolah-olah tak pernah terjadi," ujar Fitri, suaranya terbata-bata. "Aku merasa tak ada yang peduli dengan nasibku. Aku hanya seorang gadis kecil yang terlupakan."
Kisah Fitri bukanlah kasus tunggal. Di berbagai pelosok negeri, masih banyak gadis-gadis muda yang terjebak dalam pernikahan dini akibat pergaulan bebas. Pernikahan yang dipaksakan, yang dibalut dengan janji-janji manis, ternyata menyimpan luka yang mendalam.